KORANMANDALA.COM – Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA membeberkan persentase elektabilitas terbaru tiga Bakal Capres pada Senin, 2 Oktober 2023.
Elektabilitas Prabowo Subianto mengungguli dua pesaingnya, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan berdasarkan temuan LSI Denny JA sepanjang September 2023.
Dari data yang dihumpun Koran Mandala dari temuan survei LSI Denny JA, persentase elektabilitas Prabowo Subianto sebesar 39,8%.
Direktur LSI, Adji Alfarady menyebut, angka kumulatif kenaikan elektabilitas Prabowo Subianto, sebesar 14,4% berdasarkan survei Januarai sampai September 2023.
Baca Juga: Megawati Bantah Isu Duet Prabowo dan Ganjar di Pilpres 2024: Aku Ketua Umumnya Malah Gak Ngerti
“Angka kumulatifnya, Prabowo itu ada kenaikan dari Januari ke September 2023, kurang lebih sekitar 14,4%,” kata Adjie dikutip dari kanal YouTube LSI DENNY JA OFFICIAL pada Senin, 2 Oktober 2023.
Sementara Adji menuturkan, tren penurunan dan peningkatan elektabilitas Prabowo cenderung tidak terlalu signifikan, hanya berkisar 2%.
Pada Juli, Prabowo mengemas nilai elektabilitas sebesar 38,2%, lalu melemah jadi 36,2% sebulan berikutnya. Pada September 2023, persentasenya menguat 39,8%.
Baca Juga: Dituding jadi Bagian Tim Sukses Prabowo Subianto untuk Pilpres 2024, Rocky Gerung Bilang Begini
Adapun elektabilitas Ganjar Pranowo lewat temuan survei pada September 2023, berada di angkat 39,8%. Persentase ini merupakan yang tertinggi, setelah Januari, yakni 37,8%.
Ganjar memiliki persentase elektabilitas terendah pada Mei 2023, 31,9%. Menurut Adji, penyebabnya adalah pernyataan Ganjar soal perhelatan Piala Dunia U-23 2023 di Indonesia.
Saat itu, Ganjar menolak keterlibatan Tim Nasional (Timnas) Israel yang hendak ambil bagian di Piala Dunia U-23 di Indonesia.
Baca Juga: Kongsi Pecah, Relawan Jokowi Bentuk Aliansi Pendukung Prabowo
Serangkaian penolakan keterlibatan Israel U-23, termasuk oleh Ganjar, berujung pembatalan turnamen kelompok level dunia tersebut.
Namu seiring berjalannya waktu, persentase elektabilitas Ganjar beranjak kuat. Adji menyebut, kenaikan nilai mantan Gubernur Jawa Tengah itu, menjadi 37,9% pada September 2023.
Dari tiga Bakal Capres, temuan survei elektabilitas Anies justru jeblok pada September 2023. Kata Adji, ada dua faktor yang mempengaruhi perlemahan elektabilitas Anies.
Baca Juga: Geger! Mahasiswi UIKA Kota Bogor Diduga Dilecehkan oleh Dosennya Sendiri
Pertama, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan kritik yang dialamatkan kepada Anies, pascadeklarasi Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai Cawapres.
Kemudian, faktor kedua, popularitas Cak Imin kalah dari pada anak SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Baca Juga: Diberi Kejutan Ulang Tahun oleh Paspampres, Respon Ibu Negara Bikin Netizen Terenyuh: Adem Banget
“Kita tahu, kritik keras Pak SBY maupun Partai Demokrat terhadap Pak Anies, pascadeklarasi pasangan Amin.”
“Demokrat marah yang menganggap Anies tidak menepati janjinya, atau bermain belakang, karena dianggap tidak memberitahu atau tidak mengajak Partai Demokrat untuk membicarakan masuknya PKB, dan Cak Imin sebagai Cawapres Anies,” imbuh Adji.(*)
Editor: Febrian Hafizh Muchtamar