Direktur Utama bank bjb, Yuddy Renaldi (tengah) beserta jajaran direksi.
KORANMANDALA.COM – Eksistensi PT Bank Pembangunan Daerah Jabar-Banten Tbk (Perseroda) alias bank bjb dalam perekonomian, tidak hanya Jabar, tetapi nasional, patut diapresiasi.
Pasalnya, selain senantiasa menorehkan kinerja dan prestasi mentereng, beragam produk dan program yang digulirkan bank bjb turut menggeliatkan perekonomian.
Hal itu membuat bank bjb tampil sebagai Bank Pembangunan Daerah (BPD) terakbar dan terdepan di tanah air.
Tidak heran, posisi strategis tersebut membuat Direktur Utama bank bjb, Yuddy Renaldi, terpilih sebagai Ketua Umum Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) 2023-2027.
Terpilihnya Yuddy Renaldi sebagai Ketua Umum Asbanda, menggantikan Supriyatno, mantan Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Perseroda) alias Bank Jateng, berdasarkan Musyawarah Nasional (Munas) XXII Asbanad 2023.
Lalu, seperti apa rencana Yuddy Renaldi pasca resmi menakhodai Asbanda?
Yuddy Renaldi menyatakan, pihaknya menyiapkan beberapa strategi agar BPD-BPD lebih berkembang dan berdaya saing.
Satu caranya, sahut dia, melalui pendekatan win-win solution.
“Strategi lainnya, yakni memperbesar transaksi ekspor BPD sekaligus memperkuat pasar domestik,” tandasnya.
Terlebih, sambungnya, Indonesia punya potensi ekspor luar biasa. Dia berpendapat, Indonesia punya beragam Sumber Daya Alam (SDA) menjadi sumber devisa.
“Umpamanya, pertambangan, pertanian, perkebunan, dan lainnya,” sebut Yuddy Renaldi.
Agar BPD-BPD terus bergeliat dan posisinya lebih berdaya saing, sahut dia, pihaknya pun membentuk Kelompok Usaha Bank (KUB), sebagai bentuk sinergi antar-BPD dan bertujuan memperkuat permodalan serta likuiditas.
Apalagi, sambungnya, secara keseluruhan, seluruh BPD di tanah air memiliki aset bernilai luar biasa. Yakni, sebutnya, secara konsolidasi, pada posisi Rp 945 triliun. (*)