Bank bjb siap melayani para nasabahnya secara prima.
KORANMANDALA.COM – Sebagai korporasi berlabel Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), tentunya, PT Bank Pembangunan Daerah Jabar-Banten Tbk (Perseroda) alias bank bjb sangat berkepentingan untuk menggairahkan berbagai sektor perekonomian, khususnya, di Jabar.
Di antaranya, ekonomi kreatif dan Usaha Mikro-Kecil-Menengah (UMKM).
Buktinya, ketika The West Java Festival 2023 bergulir, bank bjb pro-aktif mendukung agenda tahunan tersebut.
Dalam keterangannya, Widi Hartoto, Pemimpin Divisi Corporate Secretary bank bjb, kehadiran pada The West Java Festival 2023, membuktikan bahwa jajarannya sangat mendukung pergerakan positif berbagai sektor ekonomi, termasuk industri kreatif.
Baca juga: Misi Kemanusiaan dan Sosial Bank BJB Terus Bergulir, Ini yang Terbaru
“Selain itu, lanjutnya, juga membuktikan bahwa sinergi kami dengan Pemprov (Pemerintah Provinsi) Jabar kian erat,” tandas Widi, dalam keterangannya, Senin, 4 September 2023.
Widi Hartoto menegaskan, pihaknya senantiasa mendukung beragam agenda dan program serta aktivitas positif agar perekonomian tatar Pasundan lebih terakselerasi.
Widi Hartoto berpendapat, hingga kini, Jabar kaya oleh keanekaragaman budaya, baik bersifat tradisional maupun kontemporer.
Baca juga: Kebut Performa Bisnis, BJB Tambah Jaringan, Ini Lokasi Terbarunya
Hal itu, sambung dia, menunjukkan bahwa Jabar termasuk provinsi terkreatif di Indonesia.
Lalu, seperti apa dukungan bank bjb agar industri kreatif lebih bergairah?
Widi Hartoto mengutarakan, bentuk dukungan jajarannya bagi industri kreatif pada pentas The West Java Festival 2023, yakni The Digital Banking menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) Code.
Baca juga: Bank BJB Lakukan Aksi Korporasi Baru, Terbitkan Perpetual Bond, Targetnya Raup Rp 1,5 Triliun
Yaitu, ungkapnya, berupa diskon harga saat bertransaksi pada tenant Food & Beverage plus Lucky Draw.
Dukungan lainnya, ujar dia, pihaknya pun turut melepas ekspor beberapa komoditas yaitu keripik singkong, bawang goreng, ubi jalar, alat dapur kayu, kopi, olahan daging, lilin, snack, dan furnitur rotan bernilai 6,4 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
Negara tujuannya, sebut dia, Korea Selatan, Australia, Belanda, Malaysia, Thailand, Singapura, Qatar, Selandia Baru, Turki, Nigeria, Arab Saudi, dan Jepang. (*)