Bank bjb terus kembangkan pola The Hybrid Baning dan tuntaskan agenda KUB.
KORANMANDALA.COM – Mempertahankan sekaligus menggeliatkan performa mentereng bukan perkara mudah. Hal itu pun berlaku bagi PT Bank Pembangunan Daerah Jabar-Banten Tbk (Perseroda) alias bank bjb.
Karenanya, supaya kinerjanya tetap impresif, bank bjb memiliki beragam jurus andalan. Di antaranya, pola The Hybrid Banking.
Pada Earning Call 2nd Quarter 2023, Rabu, 26 Juli 2023, Yuddy Renaldi, Direktur Utama bank bjb, mengemukakan, pihaknya berkomitmen memperkuat penerapan The Hybrid Banking, yang merupakan perpaduan pola pelayanan offline dan online channels.
“The Hybrid Banking, tidak hanya kian menyempurnakan kualitas pelayanan kantor cabang berkonsep terkini, tetapi juga mengembangkan beragam fitur digital, berpola Smart Mobile Banking dan pemerkuatan infrastruktur Teknologi informasi (TI),” tandasnya.
Baca juga: Bank BJB Terus Catat Pergerakan Impresif, Raup Laba Bernilai Mewah, Angkanya Lewati Rp 1 Triliun
Bicara soal ekosistem digital, Yuddy Renaldi menyatakan, perkembangannya menunjukkan grafik positif.
Artinya, jelas dia, ekosistem digital terus menggeliat. Indikatornya, tutur dia, tercermin pada pengguna DIGI Mobile apps user yang saat ini mencapai 1,49 juta user atau berkembang 75 persen secara tahunan.
Geliat digitalisasi pun, sambungnya, terdapat pada penggunaan Quick Response Indonesia Standard (QRIS) Code bank bjb. Saat ini, sebutnya, QRIS Code bank bjb dimanfaatkan 960,4 ribu merchant.
Baca juga: Agar Tetap Mentereng, Bank BJB Siapkan Sejumlah Trik, Ini Bentuknya
“Jumlah merchant yang memanfaatkan transaksi berpola QRIS Code bank bjb itu bertambah 46,6 persen secara tahunan,” sambungnya.
Selain skema The Hybrid Banking, tambahnya, pihaknya pun serius menggarap pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB).
Saat ini, bebernya, pihaknya segera menuntaskan proeses perekrutan PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu alias Bank Bengkulu sebagai anggota KUB.
Baca juga: Gegara Hal ini, Rupiah Muram, Pergerakannya Negatif
Proses penyertaan dana tahap II bernilai Rp 150 miliar bagi Bank Bengkulu, kata Yuddy Renaldi, tuntas 100 persen. Ini berarti, terangnya, penyertaan dana Bank Bengkulu bernilai total Rp 250 miliar.
“Proses Bank Bengkulu masuk sebagai KUB berikutnya yakni menanti izin aktivasinya yang diterbitkan OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Targetnya, proses Bank Bengkulu menjadi anggota KUB bank bjb kelar dalam waktu dekat,” tutup Yuddy Renaldi. (*)