Semester I 2023, bank bjb catat kinerja mentereng, raup laba Rp 1,1 triliun.
KORANMANDALA.COM – Predikat sebagai Bank Pembangunan Daerah (BPD) terbesar di tanah air memang layak disandang PT Bank Pembangunan Daerah Jabar-Banten Tbk (Perseroda) alias bank bjb.
Bagaimana tidak, bank bjb terus mencatat pergerakan yang impresif.
Terbukti, hingga semester I 2023, bank bjb meraup laba bernilai mewah. Angkanya Rp 1,1 triliun.
“Laba Rp 1,1 triliun itu merupakan angkan kumulatif sejak Januari-Juni 2023. Pada triwulan I, kami meraup laba Rp 446 milliar. Kemudian, perolehan laba pada triwulan II 2023 bertambah menjadi Rp 657 milliar,” tandas Yuddy Renaldi, Direktur Utama bank bjb, pada Earning Call 2nd Quarter 2023, Rabu, 26 Juli 2023.
Baca juga: BI Tidak Ubah Suku Bunga Acuannya, Ini yang Jadi Dasarnya
Pencapaian gemilang itu, lanjutnya, berkat performa lini-lini bisnis yang bergeliat dan bergairah. Misalnya, penyaluran kredit.
Hingga Juni 2023, sebut Yuddy Renaldi, pihaknya menyalurkan kredit bernilai total Rp 121,3 triliun. Secara tahunan, lanjutnya, nilai kredit itu menggeliat 10 persen.
Nilai kredit itu pun, lanjutnya, berkembang 10,3 persen lebih baik daripada pencapaian triwulan I 2023.
Baca juga: Ingin Menghindari Jerat Renternir? Ikut Saja Kredit Mesra bank bjb, Ini Caranya
Yuddy menjelaskan, perkembangan penyaluran kredit itu karena pihaknya membatasi segmen bersifat low yield dan mengakselerasi yield lebih tinggi. Hal itu, terangnya, sebagai cara mengimbangi tekanan biaya dana.
Sejurus dengan gacornya penyaluran kredit, ujar Yuddy Renaldi, pihaknya pun sukses mempertahankan rasio Non-Performing Loan (NPL), yang hingga Juni 2023, berada pada 1,2 persen.
“Rasio CAR (Capital Adequated Ratio) pun dalam posisi yang prima, yakni 20,1 persen,” ucapnya.
Baca juga: Ingin Belanja Mudah pada Pasar Kreatif Jabar? Pakai Saja DIGI by bjb
Tidak hanya kredit, sahut Yuddy Renaldi, pencapaian mentereng pun terjadi pada penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK). Dia menyebutkan, tercatat, dana Rp 129 triliun merupakan total nominal DPK bank bjb hingga Juni 2023, secara konsolidasi.
Tentunya, terang Yuddy Renaldi, perkembangan-perkembangan itu menjaga Loan to Deposit Ratio (LDR) tetap optimal, yakni pada posisi 90,4 persen, termasuk sejumlah rasio-rasio likuiditas lainnya.
Pergerakan-pergerakan positif itu pun, imbuhnya, berdampak signifikan pada aset. Hingga Juni 2023, ujar Yuddy Renaldi, pihaknya memiliki total aset bernilai Rp 177,7 triliun atau bergeliat 3,1 persen secara tahunan.
Baca juga: BJB Turut Rasakan Efek Positif Tidak Berubahnya Suku Bunga Acuan
Pencapaian-pencapaian itu pun, kata dia, juga ditopang beberapa strategi sebagai cara mengantisipasi terjadinya penyesuaian suku bunga acuan.
Yakni, tambahnya, melalui rebalancing aset dan liabilitas yang sensitif sehingga kondisi likuiditas terjaga secara baik. (*)