KORANMANDALA.COM– Semenjak diluncurkan, teknologi Artificial Intelligence (AI) telah digunakan oleh jutaan masyarakat.

Penggunaan AI terbukti membantu produktivitas berbagai pekerjaan, salah satunya pengembangan bisnis di masa depan.

Peluang tersebut, ditanggapi bank bjb sebagai celah untuk membantu percepatan pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Yakni dengan mendorong para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk optimasi bisnis dengan pemanfaatan teknologi AI serta ciptakan ekosistem wirausaha baru di Indonesia.

Hal itu terungkap dalam seminar bjbPreneur on Campus bertajuk Jelajahi Peran Artificial Intelligence (AI) untuk Kemajuan Bisnis yang digelar di Auditorium UGJ, Cirebon, Jawa Barat, Jumat (1/3), hasil kolaborasi dengan Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ).

Dihadiri 568 peserta dari berbagai kalangan mahasiswa, akademisi, dan para pelaku UMKM di wilayah Cirebon, Garut, Sumedang, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan, seminar tersebut membongkar potensi AI untuk mendorong kemajuan bisnis dengan beberapa narasumber,

Narasumber tersebut, di antaranya Manajer Sentra UMKM Pesat bank bjb Dimas Adhy Prasetyo, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon Adi Setiawan SE, ME, dan praktisi CEO Kata.ai Irzan Raditya.

Sinergi bank bjb dan UGJ ini merupakan bentuk komitmen bersama dalam menciptakan ekosistem baru wirausahawan Indonesia yang handal dan cakap dengan mengangkat ekonomi keberlanjutan sebagai pilar utama.

Tak hanya itu, sebagai rangkaian program bjbPreneur, helatan ini pun menjadi ajang edukasi bisnis serta sosialisasi dan pendaftaran bjbPreneur.

Acara dibuka oleh oleh Wakil Rektor IV Bidang Promosi Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon Dr Cita Dwi Rosita, S.Pd dan Pemimpin Kantor Cabang Cirebon bank bjb Ofik Taufik Robiyana.

Dalam sambutannya, Cita Dwi mengatakan Universitas Swadaya Gunung Jati sebagai sebuah institusi pendidikan memiliki tanggung jawab sosial untuk berkontribusi melalui pengabdian terhadap masyarakat dalam bentuk pemberdayaan baik dalam hal pendidikan, maupun perekonomian.

“Transformasi pendidikan tinggi yang dirumuskan ke dalam kebijakan Kuliah Merdeka Belajar Kampus Merdeka harus mampu memastikan lulusannya berkualitas dan mampu bersaing di dunia kerja atau pun menjadi pembina usaha yang membuka lapangan kerja,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia memaparkan bahwa berdasarkan prediksi McKinsey & Company, pada 2030 sebanyak 23 juta lapangan pekerjaan akan hilang di Indonesia digantikan oleh otomasi, sistem cerdas, internet of thing, dan sebagainya. Peluang pekerjaan baru akan muncul dua kali lipat dari pekerjaan yang hilang.

“Kegiatan bjbPreneur on Campus ini sangat strategis dilaksanakan sebagai upaya mengajak seluruh peserta yang diundang bahwa kita perlu memiliki pemahaman, keinginan, inisiasi, serta kepentingan bersama untuk mencapai kesejahteraan yang berkelanjutan,” imbuhnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa melalui bjbPreneur, mahasiswa dapat menginisiasi startup melalui program-program yang terukur dan terarah sehingga mahasiswa memiliki kemampuan wirausaha yang baik dan dimentori oleh para pelaku wirausaha yang berpengalaman dan berhasil.

“Kami ucapkan terima kasih setinggi-tingginya kepada bank bjb yang telah melibatkan UGJ sebagai kolaborator dilaksanakannya bjbPreneur sebagai inisiatif kolaborasi pentahelix yang strategis untuk berbagai kalangan,” tutupnya.

Sementara itu, Ofik Taufik mengatakan bahwa selain melalui bjbPreneur ini, bank bjb terbuka seluas-luanya bagi masyarakat atau mahasiswa untuk mengembangkan keahliannya dalam berwirausaha dalam Program Pemberdayaan Masyarakat Terpadu (PESAT). Dalam program tersebut, insan-insan yang terlibat akan didorong untuk menjadi pelaku usaha yang memiliki semangat untuk berprinsip berkelanjutan.

“Suatu kebanggaan bagi kami, bahwa bank bjb disambut baik oleh UGJ dan masyarakat Cirebon. Kami berharap semua yang diharapkan dalam program ini bisa sama-sama kita wujudkan bersama,” imbuhnya.

Setelah resmi dibuka, acara seminar pun dimulai dengan pembicara pertama Dimas Adhy Prasetyo. Dalam pemaparan materinya selama 30 menit, ia memperkenalkan bjbPreneur dan tujuannya, serta apa saja langkah-langkah bjbPreneur untuk membantu UMKM.

Dimas menjelaskan program pemberdayaan masyarakat bank bjb untuk pelaku UMKM muda guna meretas batas-batas bisnis konvensional dan memunculkan ide-ide inovatif yang mampu menghasilkan dampak positif.

“Untuk itu kita menghasilkan seluruh sektor UMKM Indonesia yang potensial di bidang kuliner, kerajinan, pariwisata, kreatif,pertanian dan otomotif. Jadi kalau hadirin di sini ada yang membuka usaha di bidang ini silahkan daftar,” jelasnya.

Lebih lanjut, Dimas menjelaskan, bjbPreneur dengan tiga pilar prioritas pengembangan bisnis sustainable hingga 2030 dengan sasaran womenpreneur, agripreneur dan digipreneur.

“Sebagian besar pelaku UMKM itu adalah kaum perempuan,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Dimas menjelaskan ekosistem kolaborasi bjbPreneur, yakni melibatkan dunia pendidikan (universitas), Binaan BUMN/korporasi, bank bjb, dan komunitas UMKM.

Ia pun menerangkan program bjbPreneur yang dimulai kickoff pada 1 Februari lalu kemudian masa pendaftaran dan sosialisasi terhadap 2000 UMKM dengan sasaran kampus, komunitas umkm, dan sentra usaha UMKM.

Setelah melalui seleksi akan terkurasi menjadi 500 UMKM dengan aktivitas bootcamp online UMKM 1 minggu penuh, lalu evaluasi bootcamp. Kegiatan tersebut juga masih diisi seminar sampai Maret 2024.

“Baru pada April dilakukan mentoring dan verifikasi lapangan sehingga tersaring lagi menjadi 100 UMKM. baru pada Mei dilakukan penjurian terhadap 20 besar UMKM sekaligus awarding dan business matching.”

Adapun kegiatan dalam proses tersebut yakni presentasi peserta kepada juri, awarding peserta UMKM, business matching, dan Mou offtaker.

Sedangkan untuk kategori awarding bjbPreneur akan diberikan kepada womenpreneur, agripreneur, digipreneur, pengguna layanan bank bjb terbaik, pemberdayaan masyarakat, inovasi, pembangunan keberlanjutan dan offtaker terbaik. Pihak bank bjb menyediakan hadiah ratusan juta rupiah untuk peraih award tersebut.

Turut hadir dalam acara bjbPreneur On Campus Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon antara lain Executive Business Officer bank bjb kanwil 3 Edi Purnomo, Pemimpin Grup Sentra UMKM/Pesat bank bjb Dodi sandra Nugraha, Pemimpin Grup Komersial & UMKM Wilayah 3 bank bjb Dedi Rosyadi Fatah, beserta jajaran dari Universitas Swadaya Gunung Jati.

bjbPreneur sebelumnya mengadakan sosialisasi dan pendaftaran dengan format seminar di Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Bandung, Jawa Barat (Kanwil 1) pada 20 Februari 2024. Kemudian di Unversitas Esa Unggul (UEU), Jakarta Barat (Kanwil 2) pada 27 Februari 2024.

Kegiatan serupa juga akan dilakukan di Universitas Negeri Sultan Ageng Tirtayasa Serang, Banten (kanwil 4) pada 4 Maret 2024 dan terakhir di Universitas Negeri 11 Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah (Kanwil 5) pada 6 maret 2024.

Sebagai informasi, pendaftaran program bjbPreneur dapat dilakukan sampai dengan tanggal 10 Maret 2024 melalui aplikasi bjb DiSentra bank bjb yang dapat di unduh melalui Google Play Store dan App Store Apple. Dan pada kesempatan ini, bersama-sama mari kita wujudkan visi untuk menciptakan ekosistem UMKM yang tangguh, berkelanjutan, dan bermakna.

Informasi lebih lanjut dapat mengunjungi website official bank bjb www.bankbjb.co.id (https://infobjb.id/bjbpreneur). (rilis)***




Sumber:

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News dan KoranMandala WA Channel

Menyajikan berita dan konten-konten yang menarik tapi berkualitas dengan bahasa yang lugas. Menuju Indonesia lebih baik.

Exit mobile version