BANDUNG, KORANMANDALA.COM
Sesar Lembang diduga ada kaitannya dengan gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,4 yang terjadi di Sumedang, Jawa Barat..
Disebut-sebut ada kaitannya dengan Sesar Lembang karena seperti dikutip dari wikipedia di mana, Sesar ini merupakan patahan geser aktif yang terletak di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Sesar Lembang mengalami pertemuan dengan Sesar Cimandiri di Padalarang. Patahan ini memanjang dari Padalarang hingga Jatinangor, Sumedang yang kira kira memiliki jarak sekitar 29 Km. Jadi, patut diduga bahwa gempa di Sumedang masih terkait dengan aktivitas Sesar Lembang.
BACA JUGA: Akibat Gempa di Jepang, Belasan WNI Bikin Api Unggun di Bukit
Berdasarkan hasil analisa Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM), gempa bumi di Sumedang ini diduga terjadi akibat aktivitas sesar aktif Cileunyi – Tanjungsari.
Menurut data Badan Geologi, Sesar Cileunyi – Tanjungsari merupakan sesar mendatar mengiri, sebarannya mulai dari selatan Desa Tanjungsari menerus ke timur laut hingga lembah Sungai Cipeles, dan nilai laju geser berkisar antara 0,19 – 0,48 mm/tahun.
TERBAGI DUA
Sesar Lembang sendiri terbagi menjadi dua Segmen (bagian), yakni Segmen barat dan Segmen timur sehingga gempa yang diakibatkan memiliki skala yang berbeda-beda. Pergerakkannya mencapai 3 milimeter/tahun. Akan tetapi, segmen-segmennya memiliki pergerakan tersendiri sehingga pergerakkan Sesar Lembang tidak Sempurna. Meski begitu, kecepatan pergerakan Sesar Lembang selalu berubah-ubah.
Hasil kajian terbaru tahun 2017, laju pergeseran Sesar Lembang sekitar 3,0 – 5,5 mm/tahun. Angka ini bertambah dari prediksi tahun 2011 yang menyebut laju pergeserannya 2,0 – 4,0 mm/tahun. Selain itu, riset baru dari Pusat Penelitian Geoteknologi menemukan bahwa panjang sesar adalah 29 km, bukan 22 km (perkiraan 22 km menurut Google maps).
BACA JUGA: Twin Tunnel Tol Cisumdawu Retak, Diduga Akibat Gempa.
Hasil riset ini tak lepas berkat pemetaan citra profil morfologi dengan resolusi yang tinggi lewat penggunaan LIDAR (Light Detection and Ranging). Dari data ini, dengan hitung-hitungan formula ahli paleoseismologi, diperolehlah data empiris soal potensi energi seismik yang dihasilkan saat Sesar Lembang aktif.
Paleoseismologi adalah studi batuan kuno dan sedimen untuk bukti peristiwa seismik, seperti gempa bumi dan tsunami, dari zaman sebelum catatan disimpan.
SUMEDANG DIGUNCANG GEMPA LAGI
Sekitar pukul 20.46 Senin (1/12024) wilayah Sumedang kembali diguncang gempa. Gempa berkekuatan 4.4 magnitudo ini diinformasikan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui akun Twitter resminya. Pusat gempa berlokasi di 4 kilometer arah timur laut Kabupaten Sumedang dengan kedalaman 10 km.
Sehari sebelumnya, Sumedang juga diguncang gempa dengan kekuatan magnitudo 4,8 pada Minggu (31/12/2023) sekitar pukul 20.34 WIB. Titik gempa bumi berada di timur laut Kabupaten Sumedang dengan kedalaman 5 kilometer.
BACA JUGA: Empat Kali Gempa, Ratusan Pasien RS Sumedang Dievakuasi
Karena kemungkinan gempa akan terjadi lagi, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat Kabupaten Sumedang untuk tetap waspada, paling tidak selama sepekan ke depan.
BMKG menurut Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung Teguh Rahayu di Sumedang, Jawa Barat, bahwa BMKG tidak bisa memprediksi terjadinya gempa susulan. Oleh karena itu, masyarakat tetap harus waspada. ***