BANDUNG, KORANMANDALA.COM
KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) selesai mengumpulkan data tabrakan antara KA Turangga – KA Bandung Raya pada Jumat, 5 Januari 2024 di lintas Cicalengka – Haurpugur KM 181+700.
KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) melakukan investigasi mulai 5 Januari hingga 8 Januari 2024. Data yang terkumpul akan diolah untuk menemukan kesimpulan penyebab tabrakan kereta di awal tahun 2024 ini.
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, proses awal investigasi yakni pengumpulan data sudah selesai. Setelah ini, menurut dia, pihaknya masih memerlukan analisa lagi sebelum keluar kesimpulan mengenai penyebab kecelakaan.
“Kami akan melakukan analisis menyeluruh terhadap faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kejadian kecelakaan, serta melakukan koordinasi dengan beberapa pihak terkait,” katanya.
Tim investigasi KNKT yang ambil bagian dalam penyelidikan ini adalah Gusnaedi Rachmanas sebagai kepala tim investigasi, anggota Aditya W.S Yudishtira dan Yogi Arisandi, serta tenaga ahli Agus Marson.
BACA JUGA: Galeri Foto Insiden Tabrakan Kereta Api
HUMAN ERROR
Seperti diberitakan koranmandala.com sebelumnya, seorang pensiunan PT KAI yang bertugas sebagai pengatur perjalanan kereta api (PPKA) Sandi (64) menduga Petugas Perjalanan Kereta Api (PPKA) diduga bertanggungjawab terhadap tabrtakan KA Turangga dengan KA Bandung Raya.
Petugas Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA) baik yang bertugas di Stasion Cicalengka maupun Stasion Haur Pugur diduga menjadi penyebab kecelakaan itu. Salah seorang pensiunan PT KAI, Sandi, yang bertugas sebagai PPKA kepada koranmandala.com meyakini bahwa peristiwa di awal tahun 2024 ini akibat humman error.
Mantan petugas perjalanan kereta api yang berdinas lebih dari 20 tahun itu mengatakan, ada tiga unsur yang sangat menentukan dalam perjalanan kereta api KA Turangga dan Bandung Raya sehingga mengalami kecelakaan. Yang pertama adalah petugas Pengatur Perjalanan Kereta Api di Stasiun Cicalengka dan kedua PPKA Stasiun Haur Pugur. Yang ketiga adalah masinis baik Turangga maupun Bandung Raya.
BACA JUGA: Cerita Kesaksian Warga di Lokasi Tragedi Tabrakan Kereta Api
Menurut informasi yang diperoleh dari sejumlah saksi, Sandi mengurai kronologi perjalanan kedua kereta sebelum mengalami musibah. Petugas PPKA Stasiun Cicalengka sempat mengontak petugas Stasiun Haur Pugur yang mengatakan bahwa KA Turangga akan lewat. Namun menurut informasi petugas Stasiun Haur Pugur tidak menjawab.
Sementara itu, petugas Stasiun Haur Pugur menerima tanda aman dari Stasiun Cicalengka sehingga petugas tersebut memberangkatkan KA Bandung Raya menuju Stasiun Cicalengka. Celakanya dalam waktu yang sama, petugas pengatur perjalanan Stasiun Cicalengka melalui tanda sinyal juga menyatakan kepada KA Turangga aman untuk memasuki Stasiun Cicalengka dan lanjut menuju Stasiun Haur Pugur.
Saksi mata, beberapa penduduk yang tengah berada di sawah melihat KA Bandung Raya berhenti menunggu sinya aman dari Stasiun Cicalengka. Tetapi tiba-tiba saksi itu mendengar suara klakson keras dan suara pengereman yang keras. Beberapa detik kemudian warga mendengar suara benturan keras.
Menurut Sandi, kuat dugaan ada kesalahan dari kedua petugas Stasiun Cicalengka dan Haur Pugur. “Saya kira itu, tetapi tidak menutup kemungkinan karena kesalahan masinis. Ini akan terungkap setelah investigas dari PT KAI selesai,” ucap Sandi.