KORANMANDALA.COM – Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk menekan dan menurunkan angka stunting.

Belum lama ini Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya bersama Pemerintah Desa Madiasari dengan mengadakan program “Dokter Mapay Kampung” untuk mengurangi angka stunting di Desa Madiasari, Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya.

Kepala Desa Madiasari, Wawan, mengatakan bahwa sejak tahun 2022, Desa Madiasari menjadi salah satu lokus stunting. Namun, berkat kerja keras dan kerjasama antara Dinas Kesehatan, pemerintah desa, dan para kader, pada tahun 2024 ini angka stunting terus mengalami penurunan yang signifikan.

“Alhamdulillah, berkat kerjasama semua pihak, angka stunting di Desa Madiasari terus mengalami penurunan yang signifikan, sehingga desa kami sekarang bukan lagi lokus stunting,” ujarnya Jumat, 17 Mei 2024.

Wawan menambahkan, meskipun angka stunting terus menurun, pihaknya akan terus memberikan edukasi kepada masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan, terutama ibu hamil agar rutin memeriksakan kehamilannya ke fasilitas kesehatan.

“Hal itu untuk mengantisipasi risiko stunting sejak usia kehamilan, dengan memberikan gizi seimbang pada ibu hamil, sehingga bayi lahir sehat,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengelolaan Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, Otong Kusmana, MPH, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya untuk mencapai target penurunan stunting hingga 14%.

Pada tahun 2022, angka stunting di Kabupaten Tasikmalaya mencapai 27,2%, dan menurun menjadi 20,7% pada tahun 2023. Untuk tahun 2024, target pemerintah kabupaten adalah menurunkan angka stunting menjadi 14%.

“Untuk mencapai target tersebut, kami menurunkan dokter spesialis anak dan kandungan untuk langsung memberikan pelayanan ke desa-desa,” katanya.

Otong juga menyatakan bahwa wilayah dengan angka stunting masih tinggi adalah Kecamatan Singaparna, yang memiliki tujuh lokus stunting.

“Dalam waktu dekat, kami akan melakukan audit stunting di desa tersebut untuk mengetahui lebih dalam faktor penyebab stunting di wilayah tersebut,” jelasnya.- ***(gia)

Sumber:

Editor: Aam Permana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Exit mobile version