KORANMANDALA.COM – Gedong Cai Tjibadak sudah menjadi sumber kehidupan bagi Kota Bandung sejak tahun 1921. Sumber air ini diyakini sebagai sumber kehidupan Kota Bandung terletak di Kelurahan Ledeng, Kecamatan Cidadap Kota Bandung.

Lokasinya tidak terlalu jauh dari kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Jalan Setiabudi. Masuk sedikit ke kawasan pemukiman, Gedong Cai bisa ditemukan.

Dilansir dari berbagai sumber, Gedong Cai Tjibadak dibangun di era Wali Kota Bandung pertama, Bertus Coops. Pembangunan sumber air ini berawal dari pencetusan Bandung yang diproyeksikan menjadi ibu kota Hindia Belanda saat itu.

Baca Juga : AKTIF! 13 Akun FF sultan Terbaru 1 Juli 2024, Gratis Skin Senjata Langka dan Jutaan Diamond

Gedung air ini dibangun Pemerintah Hindia Belanda yang kala itu sedang berhadapan dengan wabah kolera. Hadirnya Gedong Cai Tjibadak juga merupakan upaya pemerintah menyediakan air bersih buat masyarakat.

Filosofi nama Tjibadak itu berangkat dari nama cai badag dalam bahasa Sunda, alias air yang besar dalam bahasa Indonesia. Namun, ada pula sumber yang menyebut penamaan Cibadak berasal dari kondisi di kawasan ini yang dulunya dihuni badak.

Anugerah Gedong Cai Tjibadak tercermin dari limpahan air yang banyak. Saat itu, Gedong Cai Tjibadak menghasilkan debit air 50 liter per detik.

Pada perjalanannya, Gedong Cai Tjibadak terus menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat Kota Bandung. Waktu silih berganti, hingga memasuki dekade 2010-an, debit air di Gedong Cai Tjibadak menyusut cukup jauh, hingga 18 liter per detik.

Di tengah proses dan dinamika yang terjadi, masyarakat bersama pemerintah menggalakan berbagai konservasi alam untuk mengembalikan debit air dari Gedong Cai Tjibadak.

Hasilnya, debit air yang sempat menyentuh angka 18 liter per detik itu, kini berangsur naik di angka 22 liter per detik. Tentu, perlu waktu untuk mengembalikannya ke angka semula, sebaad lalu.

Selain sebagai sumber air, Gedong Cai Tjibadak juga merupakan salah satu destinasi wisata baru di Kota Bandung. Sejak era pandemi, pesona kawasan ini memantik sejumlah pegiat wisata untuk berkunjung.

1 2
Sumber:

Editor: Ipan Sopian

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Exit mobile version