KoranMandala.com -Jembatan Geulis Dayeuhkolot, yang menghubungkan wilayah vital di Bandung Selatan seperti Majalaya, Ciparay, Baleendah, dan Banjaran dengan pusat Kota Bandung, telah mengalami kerusakan parah selama tiga tahun. Hingga kini, belum ada tanda-tanda perbaikan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, meskipun jembatan ini sangat penting bagi aktivitas harian warga.
Kerusakan jembatan pertama kali terjadi pada pertengahan tahun 2021. Bagian girder jembatan mengalami retakan parah, yang diikuti dengan kerusakan pada badan jalan. Upaya perbaikan darurat dilakukan dengan membangun jembatan sementara (bailey) pada awal 2022, namun solusi ini awalnya hanya dimaksudkan sebagai langkah sementara.
Hingga Kamis, 3 Oktober 2024, jembatan tersebut masih dalam kondisi rusak, tanpa ada kepastian kapan perbaikan permanen akan dilakukan.
Punya Kisah Heroik, Jembatan Dayeuhkolot Kini Rusak dan Diabaikan Pemprov Jabar
Jembatan ini memiliki nilai sejarah yang besar, karena diresmikan pada 29 Oktober 1952 oleh Ir. Raden Ukar Bratakusumah, Menteri Pekerjaan Umum saat itu. Ukar Bratakusumah sendiri merupakan tokoh penting dalam sejarah pembangunan di Indonesia, khususnya Jawa Barat.
Lahir di Bandung pada 17 September 1907, Ukar Bratakusumah menjabat sebagai Wali Kota Bandung pada 1947–1949, dan kemudian diangkat menjadi Gubernur Jawa Barat pada masa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) dari 1948 hingga 1950. Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Pekerjaan Umum Indonesia dari 1951 hingga 1952, dan Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1964-1965.
Sepanjang kariernya, Ukar Bratakusumah terlibat dalam berbagai proyek infrastruktur penting, salah satunya adalah pembangunan Jembatan Dayeuhkolot. Namun, kini, jembatan bersejarah yang dibangun olehnya justru terabaikan, meskipun sangat vital bagi kehidupan masyarakat Bandung dan sekitarnya. Kondisi ini semakin memperkuat kritik terhadap lambannya respons Pemprov Jabar dalam memperbaiki infrastruktur penting.
Warga berharap agar pemerintah segera mengambil tindakan untuk memperbaiki jembatan tersebut, mengingat perannya yang sangat penting bagi kelancaran mobilitas di wilayah Bandung Selatan.”Sudah terlalu lama kami menunggu, seharusnya jembatan ini diperbaiki secara permanen, bukan dibiarkan rusak begitu saja,” ungkap, Mika (16) salah satu pelajar yang kerap melintasi jembatan tersebut.