KoranMandala.com -Calon Wali Kota Bandung, Haru Suandharu, menyoroti pentingnya pengelolaan pasar kaget sebagai bagian dari kearifan lokal yang perlu dilestarikan. Saat mengunjungi Pasar Kaget di Kelurahan Cipadung, Kota Bandung, pada Minggu, 13 Oktober 2024, Haru menekankan bahwa pasar kaget bisa memberikan banyak manfaat jika dikelola dengan baik.
“Pasar ini sudah ada sejak lama, kita bisa mencontoh pengelolaan pasar kaget di Gasibu yang tertata dengan rapi,” ujar Haru, Cawalkot nomor urut 2.
Haru menggarisbawahi pentingnya penataan yang baik agar keberadaan pasar kaget tidak menimbulkan dampak negatif, seperti keluhan dari warga sekitar yang sering terjebak kemacetan akibat aktivitas pasar tersebut.
Haru Suandharu Soroti Penanganan Sampah di Bandung: Optimalkan Peran Masyarakat dan Teknologi
“Ada keluhan dari warga kompleks yang mengalami kemacetan ketika pasar kaget berlangsung. Ini perlu dicarikan solusinya agar semua pihak diuntungkan,” tambahnya.
Menurut Haru, peran pemerintah daerah sangat penting dalam penataan pasar kaget. Ia menyarankan agar akses darurat untuk warga tetap terbuka, sementara pedagang juga dapat terus berjualan dengan nyaman. Selain itu, ia mencatat bahwa pasar kaget bisa menawarkan harga lebih terjangkau karena para pedagang tidak perlu membayar biaya sewa tempat.
Lebih lanjut, Haru menyoroti tantangan ekonomi yang dihadapi masyarakat Bandung saat ini, terutama dalam hal harga kebutuhan pokok. Ia mendesak pemerintah daerah untuk mengambil langkah lebih proaktif dalam menstabilkan harga melalui program seperti operasi pasar.
“Situasi ekonomi masih belum pulih sepenuhnya. Pemerintah perlu melakukan operasi pasar untuk menekan harga kebutuhan pokok dan membantu masyarakat,” jelas Haru.
Sebagai stimulus ekonomi lainnya, Haru juga mendorong peningkatan program padat karya yang dapat membuka lapangan kerja bagi masyarakat.
Dalam kesempatan yang sama, Anggota DPRD Kota Bandung, Ahmad Rahmat Purnama, yang mendampingi Haru, menyatakan bahwa DPRD juga turut berperan dalam mendukung ekonomi masyarakat, salah satunya melalui penyediaan akses modal bagi UMKM.
“Kami mendorong adanya pinjaman lunak bagi pelaku UMKM, sehingga mereka bisa mendapatkan modal dengan bunga yang lebih ringan, dibantu oleh pemerintah daerah,” ujar Ahmad.
Ahmad menambahkan, skema pinjaman lunak ini diharapkan bisa menjadi stimulus bagi pertumbuhan UMKM di Kota Bandung, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.