KoranMandala.com – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Garut terus meningkat, bahkan telah menelan korban jiwa.
Terbaru seorang anak perempuan berusia 13 tahun dari RW 022 Kelurahan Sukamentri meninggal dunia akibat DBD.
Untuk mencegah penyebaran lebih lanjut, Kelurahan Sukamentri melakukan fogging di wilayah RW 022 pada Jumat, 18 Oktober 2024.
Peningkatan kasus DBD di Garut menjadi perhatian serius, terutama menjelang musim hujan.
Salah satu penyebab utama penyakit ini adalah nyamuk Aedes aegypti, yang berkembang biak di genangan air bersih.
Lingkungan yang tidak terjaga kebersihannya dapat menjadi tempat yang ideal bagi nyamuk ini untuk bertelur dan menyebarkan virus DBD.
Sebagai tanggapan, Lurah Sukamentri, Wijiyono, bersama Ketua RW setempat, Nico, segera melakukan fogging untuk memutus rantai penyebaran nyamuk di area terdampak.
“Kami langsung bergerak cepat dengan melakukan fogging di setiap rumah di RW 022 untuk mencegah penyebaran lebih lanjut,” kata Wijiyono.
Dia juga mengimbau masyarakat agar selalu menjaga kebersihan lingkungan, terutama dengan membersihkan tempat penampungan air dan memastikan tidak ada genangan air yang bisa menjadi sarang nyamuk.
Widjiyono menambahkan, dengan musim penghujan yang akan segera tiba, masyarakat perlu waspada terhadap genangan air bersih, karena nyamuk Aedes aegypti berkembang biak di tempat-tempat seperti itu.