KoranMandala.com -Anggota Komisi I DPRD Jawa Barat, Tedy Rusmawan, mengingatkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) agar segera menggelar kegiatan Mapag Hujan. Langkah itu penting untuk mengantisipasi dampak negatif tibanya musim penghujan.
Menurutnya, persiapan dini bisa mencegah potensi banjir dan longsor, terutama di wilayah yang rawan seperti Bandung Raya dan Karawang.
“Dua hari ini sudah mulai hujan, khususnya di Bandung Raya. Pekan depan kemungkinan hujan akan merata. Menurut BMKG, sekarang kita sudah masuk masa transisi dan awal musim hujan,” ujar Tedy kepada wartawan di ruang kerjanya di Gedung DPRD Jabar, Jl. Diponegoro No. 27, Kota Bandung, Kamis 24 Oktober 2024.
Duduki Kursi DPRD Jabar, Tedy Rusmawan Bertekad Selesaikan Sengkarut Masalah TPA Sarimukti
Tedy mendorong Penjabat (Pj) Gubernur Jabar segera menginstruksikan seluruh pemerintah kabupaten/kota agar melakukan persiapan menyongsong musim hujan. Salah satu yang diusulkannya adalah gerakan masif membersihkan gorong-gorong dan saluran air di daerah rawan banjir, terutama di Bandung Raya.
“Program Mapag Hujan ini bukan hal baru, ini kegiatan rutin. Seperti mengeruk sedimen di sungai-sungai yang mulai dangkal. Jangan menunggu hujan besar datang baru bertindak. Kita harus bertindak maksimal dari sekarang,” tegasnya.
Lebih lanjut, Tedy menyarankan agar Pj Gubernur dapat menginstruksikan Dinas Bina Marga dan dinas terkait untuk memimpin upaya ini. Terutama dalam mengonsolidasikan seluruh dinas di tingkat kabupaten/kota yang bertanggung jawab terhadap penanganan banjir. Menurutnya, rapat kerja antara dinas-dinas terkait perlu segera dilaksanakan untuk mengkoordinasikan langkah-langkah antisipasi musim penghujan.
“Di tingkat kabupaten/kota ada dinas yang bertanggung jawab. Seperti Dinas Pekerjaan Umum (PU) atau Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga (SDABM). Intinya, semua satuan kerja harus siap menangani banjir,” ujar Tedy.
Selain banjir, Tedy juga menyoroti pentingnya antisipasi terhadap longsor, terutama di daerah-daerah yang rawan. Ia meminta agar masyarakat turut melaporkan kondisi jika ada kirmir yang sudah retak dan berpotensi runtuh.
“Untuk itu, saya usul agar dibuka hotline pengaduan dari masyarakat, agar potensi bahaya longsor dapat diantisipasi sejak dini,” pungkasnya.
Dengan langkah-langkah ini, Tedy berharap Jawa Barat dapat terhindar dari bencana alam selama musim penghujan, serta menghindari jatuhnya korban jiwa.