KoranMandala.com -Pemandangan tak sedap terlihat di kawasan Flyover Ciroyom, Kecamatan Andir, Kota Bandung. Jalan layang sepanjang 700 meter yang baru diresmikan pada 23 Oktober 2024 dan menelan biaya Rp43,3 miliar ini kini dipenuhi tumpukan sampah.
Pantauan tim Koran Mandala pada Selasa, 12 November 2024, menunjukkan sampah menumpuk di bawah flyover, terutama di perempatan Jalan Ciroyom dan Jalan Ciroyom Barat. Penumpukan ini diprakarsai oleh warga sekitar sebagai upaya alternatif karena Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang sebelumnya ada di sana menghilang setelah pembangunan flyover tersebut.
Tanto (42), seorang warga yang turut mengelola sampah di sana, menjelaskan bahwa inisiatif ini dianggap solusi cepat untuk mencegah bau sampah yang semakin menyengat. “Awalnya sampah berserakan di pinggir-pinggir jalan flyover karena TPS sudah tidak ada, jadi warga berinisiatif mengumpulkan sampah di kolong jembatan,” ujarnya.
Solusi Masalah Sampah Ala DPRD Kota Bandung: Tambah Anggaran Pengangkutan
Menurut Aryo, warga lainnya, sampah mulai menumpuk sejak flyover selesai dibangun. Tidak hanya berasal dari Pasar Ciroyom, sampah juga dibuang sembarangan oleh warga yang melintas di area itu. “Banyak yang buang sampah seenaknya. Kalau ketahuan, kami langsung tegur. Dari atas flyover juga kadang ada yang buang kantong sampah langsung ke bawah,” tambah Aryo.
Tanto berharap agar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung segera membangun kembali TPS di sekitar flyover untuk mengatasi masalah ini. “Mudah-mudahan TPS bisa dibangun lagi. Kalau dibiarkan, kasihan warga yang aktivitasnya terganggu,” ungkapnya.
Setiap hari, Tanto mengumpulkan sampah dari pukul 6 pagi hingga 6 sore tanpa penghasilan tetap, hanya mengandalkan pemberian warga. “Saya hanya menerima pemberian seikhlasnya, kadang cuma dua ribu rupiah,” tutupnya.
Masalah ini menjadi catatan serius bagi pemerintah daerah untuk segera menata pengelolaan sampah di kawasan tersebut demi kenyamanan dan kesehatan warga sekitar.