KORANMANDALA.COM – Lomba seni tradisional Kuningan, Nyiblung, kembali digelar dalam rangkaian memeriahkan Ritual Adat “Seren Taun” (6 – 11 Juli 2023) di Kabupaten Kuningan, pada Jumat 7 Juli 2023 lalu.
Lomba Nyiblung ini di ikuti puluhan peserta mulai dari anak-anak hingga orang dewasa masyarakat Cigugur dan sekitarnya.
Cikal bakal seni Nyiblung berasal Cigugur, yaitu, seni musik air yang dimainkan oleh jari-jari tangan yang ditimpukan ke permukaan air kolam, sehingga menimbulkan irama tersendiri.
Lokasi Nyiblung dipusatkan di kolam ikan Dewa atau sering disebut sebagai “Balong Girang” (Kolam Girang) Cigugur, sebagai tempat cikal bakal seni Nyiblung.
Mahasiswa Antropologi ISBI Bandung, Fajar mengatakan, seni tradisional tersebut perlu dijaga dan ditanamkan sejak dini sebagai upaya pelestarian budaya.
Menurut penuturan warga Cigugur, Syafrudin, sejak jaman pra kemerdekaan RI, seni Nyiblung awalnya dimainkan oleh sekelompok remaja saat mandi di kolam Cigugu.
Mereka iseng memukul-mukul permukaan air dengan variasi pukulan yang menimbulkan beragam bunyi mirip gendang dan lainnya.
Dari situlah muncul istilah ‘Nyiblung’ dan akhirnya menjadi tradisi turun temurun.
Seiring berjalannya waktu, akhirnya Nyiblung dinobatkan sebagai seni tradisional masyarakat Cigugur, hingga sekarang.
Cara memainkan musik air bervariasi, antara lain dengan cara mengatur posisi jari-jari tangan kemudian mendorong tangan kearah permukaan air.
Banyak yang mengakui jika memainkan seni Nyiblung tidaklah mudah, dan perlu keterampilan khusus dan latihan, sehingga mampu menghasilkan irama yang diinginkan layaknya permainan gendang. (*)