Kamis, 13 Februari 2025 20:15

KoranMandala.com – Grand Desain Pembangunan Kependudukan diyakini sebagai strategi utama dalam memanfaatkan bonus demografi di Indonesia.

Hal ini disampaikan oleh Budi Setiyono, Sekretaris Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Sestama BKKBN), dalam acara “Penyelarasan Program Prioritas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pembangunan Keluarga Menuju Jawa Barat Istimewa” di Aula Unikom Bandung, Kamis 13 Februari 2025.

“Mengapa kita perlu mencapai Indonesia Emas 2045? Ini agar bangsa Indonesia bisa berdiri sejajar dengan negara maju lainnya,” ujar Budi.

Rekomedasi 5 Bubur Legendaris di Bandung Cocok untuk Sarapan Murah Meriah!

Budi menjelaskan bahwa bonus demografi terjadi ketika jumlah penduduk usia produktif mendominasi struktur kependudukan. Namun, fenomena ini tidak otomatis membawa manfaat tanpa perencanaan yang matang.

“Bonus demografi tidak serta-merta mendatangkan keuntungan. Harus ada upaya sungguh-sungguh agar potensi ini benar-benar termanfaatkan. Kuncinya adalah perencanaan pembangunan berbasis kependudukan,” tegasnya.

Budi, yang juga pernah menjabat sebagai Wakil Rektor Universitas Diponegoro, mengungkapkan tantangan yang dihadapi Indonesia dalam struktur kependudukannya.

“Dari 190 juta penduduk usia produktif, hanya 61 juta yang memiliki NPWP/NIK. Itu berarti hanya sekitar 30 persen dari mereka yang berkontribusi secara fiskal terhadap pembangunan negara, sementara 130 juta lainnya menjadi beban,” ungkapnya.

Masalah kependudukan ini juga relevan dengan kondisi Jawa Barat. Plh. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Dr. dr. Dodo Suhendar, menegaskan bahwa provinsi ini menjadi cerminan pembangunan nasional.

“Sebanyak 17,8 persen penduduk Indonesia ada di Jawa Barat. Ini juga beriringan dengan berbagai tantangan pembangunan keluarga, seperti angka pengangguran yang mencapai 6,75 persen atau sekitar 3 juta jiwa. Selain itu, tingkat kemiskinan masih cukup tinggi di angka 7,08 persen, sedangkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 74,92 menunjukkan masih banyak tantangan yang harus dihadapi,” papar Dodo.

1 2



Sumber:

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Penulis
Exit mobile version