KORANMANDALA.COM – Ada tiga tentara asing yang membantu turut berjuang melawan penjajah Belanda pada perang dunia ke II di Garut.
Dan kini mereka dimakamkan di Taman Pahlawan Tenjolaya, Kabupaten Garut,bersama para pahlawan Indonesia lainya.
Mereka bertiga bernama Hasegawa, seorang tentara Jepang dan berganti nama menjadi Abu Bakar bersama rekannya bernama Tanagawa menjadi nama Usman.
Sedangkan yang satunya lagi tentara dari Korea yang bernama Yang Chil Seong menjadi nama Komarudin.
Dari kisah perjuangan tiga warga negara asing itu, hanya satu yang menurut rencana akan diangkat kisahnya menjadi cerita film layar lebar, yaitu Yang Chil Seong.
Karena hal ini berdasarkan adanya kerja sama antara Pemerintah Korea dengan Indonesia.
Bahkan, Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto, turut merestuinya untuk pembuatan film perjuangan tersebut.
Hal itu dibenarkan Bupati Garut, Rudy Gunawan, saat dikonfirmasi oleh wartawan, pada Senin 28 Agustus 2023 di kantornya.
Menurut Rudy, saat dirinya mengunjungi kantor kedutaan Korea di Jakarta beberapa waktu lalu, Pemkab Garut menjalin kerjasama dengan pemerintah Korea dalam hal investasi, termasuk program penggarapan Film tersebut yang akan dimulai pada Oktober mendatang.
Sedangkan judul Film diusung yaitu ” Tanah Air Kedua ” yang sepenuhnya akan digarap oleh Sineas dari Korea, termasuk pemeran karakter Komarudin (Yang Chil Seong ) yang akan diisi oleh aktor ternama Korea, Kim Bum.
Sementara untuk peran istri dari komarudin yang asli orang Wanaraja Garut itu,nantinya diperankan oleh aktris cantik Indonesia, Maudy Ayunda.
Begitu pula dengan lokasi pengambilan gambar akan dilakukan di dua lokasi yakni di Korea dan Garut.
Kisah inspiratif dari film ini, kata Rudy, tentang perubahan keyakinan Yang Chil Seong alias Komarudin menjadi Islam dan perjuangan melawan Penjajah Belanda.
Dan ini akan menjadi sarana penting dalam memperingati perjalanan 50 tahun hubungan antara Korea dengan Garut serta Pemerintah Indonesia.
Kisah tiga tentara Jepang dan Korea ini, setelah dieksekusi mati oleh Belanda karena ketahuan membantu Tentara Indonesia dalam perjuangan tersebut, kemudian jasad mereka pun dimakamkan di pemakaman umum Pasir Pogor.
Namun setelah adanya keterangan bahwa mereka itu adalah pejuang, maka dipindahkan ke Taman Pahlawan Tenjolaya, Garut. (*)