Koran Mandala -Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir menegaskan komitmennya untuk menjaga dan melestarikan alam Kabupaten Sumedang dari kerusakan. Hal itu disampaikannya saat memberikan sambutan pada Puncak Gelar Festival Budaya dalam rangka Hari Jadi ke-447 Sumedang di Lapangan Upacara Pusat Pemerintahan Sumedang (PPS), Sabtu 26 April 2025.
“Tentunya ini sudah menjadi program dan kewajiban kami untuk menjaga dan melestarikan alam, termasuk menjaga sungai tetap bersih dan bebas dari sampah,” kata Dony.
Musrenbang RKPD 2026, Bupati Dony: Pemerintah Harus Sejahterakan Rakyat
Ia menyampaikan, sejak dilantik menjadi Bupati Sumedang, dirinya telah mencanangkan kembali program “Sumedang Kota Buludru” dengan gerakan pemilahan sampah mulai dari rumah tangga, institusi, perkantoran, hingga sekolah, serta menggiatkan Gerakan Jumat Bersih.
Dalam upaya menjaga lingkungan, Bupati Dony juga menegaskan bahwa pemerintah daerah telah menertibkan sejumlah galian tambang yang tidak berizin.
“Beberapa tambang pun sudah kami tertibkan bersama-sama. Yang boleh beroperasi hanya yang memiliki izin. Yang tidak berizin sudah kami hentikan,” ujarnya.
Dony menambahkan, tambang yang berizin pun wajib menjalankan aktivitasnya sesuai aturan, termasuk terkait luas, kedalaman, dan kewajiban reklamasi pascatambang. Ia memastikan pemerintah akan terus memantau tambang-tambang tersebut.
Bupati juga mengingatkan bahwa tambang yang izinnya masih dalam proses tidak diperbolehkan beroperasi.
“Terakhir, kami menutup aktivitas penambangan di daerah Tomo. Saya juga meminta bantuan masyarakat untuk melaporkan jika menemukan tambang liar,” ucapnya.
Menurut Dony, langkah tegas ini diambil untuk melindungi lingkungan dari kerusakan akibat penambangan ilegal sekaligus memastikan kontribusi pajak daerah dari sektor tambang.
“Sayang sekali kalau ada tambang tanpa izin, alam rusak, dan pajak daerah tidak masuk. Untuk itu, saya sangat tegas soal ini,” tandasnya.