KORANMANDALA.COM- Bandung merupakan salah satu kota besar dan populer di Indonesia, tetapi Bandung juga memiliki tingkat kemacetan yang cukup tinggi
Kabid Lalu Lintas dan Perlengkapan Jalan Dishub Kota Bandung Khairul Rijal kepada wartawan mengatakan, penyebab utama lalu lintas di Kota Bandung sering macet, yaitu jumlah kendaraan nyaris sama dengan penduduk.
Dinas Perhubungan Kota Bandung mencatat, jumlah kendaraan di Kota Bandung mencapai 2,2 juta unit kendaraan atau sebanyak 1,7 juta kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat sebanyak 500 ribu, sementara populasi penduduknya mencapai 2,4 juta jiwa.
Rilis hasil survei Asian Development Bank (ADB) pada awal Oktober lalu menyebutkan bahwa Kota Bandung adalah kota termacet ke-14 se-Asia, di atas ibu kota negara Jakarta yang berada di urutan 17.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Kota Bandung memiliki luas wilayah 167,67 km persegi dengan jumlah penduduk sebanyak 2,50 juta jiwa pada 2018. Laju pertumbuhan penduduk per tahun mencapai 0,47 persen dan tingkat kepadatan penduduk yang mencapai 14.932 jiwa/km persegi.
BPS juga menyatakan dari total 2,50 juta jiwa sebanyak 1,11 juta orang bekerja dan 237,26 ribu orang bersekolah pada 2018. Gambaran ini menunjukkan sebanyak 53,7 persen penduduk Kota Bandung bermobilisasi pada weekday baik untuk bekerja maupun bersekolah. Belum lagi tambahan penduduk komuter di seputaran wilayah Bandung Raya.
Hasil Survei Komuter Bandung Raya pada 2017 tercatat bahwa dari 8,7 juta jiwa penduduk wilayah Bandung Raya sebanyak 7 persennya merupakan penduduk komuter. Penduduk ini setiap harinya melakukan perjalanan pulang pergi untuk berkegiatan di luar wilayah tempat tinggalnya. Artinya mobilitas penduduk di wilayah Kota Bandung juga terpengaruh dari penduduk di seputar wilayah Bandung Raya.
Hasil Survei Komuter Bandung Raya 2017, tercatat 72 persen dari penduduk komuter tersebut bermobilisasi menggunakan transportasi sepeda motor, sedangkan pengguna kendaraan umum hanya 12 persen. Fakta lain yang juga didapat bahwa 95 persen penduduk komuter Bandung Raya yang perjalanan aktivitasnya menggunakan kendaraan pribadi maupun berjalan kaki menyatakan tidak ingin beralih menggunakan moda transportasi kendaraan umum dikarenakan waktu tempuh yang lama dan tidak praktis.(*)