KORANMANDALA.COM – Indonesia memiliki berbagai macam suku dan budaya yang diperkaya dengan beribu-ribu macam permainan tradisional di setiap daerahnya.
Namun, permainan tradisional tersebut kian terkikis oleh perkembangan jaman dan modernisasi saat ini.
Pun dengan Jawa Barat, salah satu permainan tradisional yang hampir punah datang dari Kabupaten Kuningan yakni Nyiblung.
Seni Nyiblung adalah seni musik air yang berasal dari Kelurahan Cigugur Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Konon sejak jaman dulu, Nyiblung sering dimainkan oleh masyarakat setempat yang sedang beraktivitas di sekitar kolam ikan dewa di Kelurahan Cigugur atau sering disebut Balong Girang (Kolam Girang).
Nyiblung sendiri merupakan permainan musik yang mengandalkan suara air yang ditepuk dengan berbagai macam variasi gerakan tangan.
Antara lain dengan cara mengatur posisi jari-jari tangan kemudian mendorong tangan kearah permukaan air.
Nyiblung tidak dapat dimainkan dengan mudah, perlu keahlian khusus untuk memainkannya karena bisa dibilang lumayan sulit.
Perlu mencobanya berulang-ulang agar terbiasa mengatur ritme dan momentum tangan saat menyentuh permukaan air, selain itu posisi jari-jari tangan juga harus diatur agar menghasilkan suara yang diinginkan.
Suara yang timbul dari musik air ini terdengar seperti suara gendang, sehingga jika melakukannya dengan benar, pemainnya tinggal mengatur ketukan agar suara yang dihasilkan dapat dirangkai menjadi alunan musik yang enak didengar.
Dasar itulah yang menjadi sumber inspirasi sejumlah mahasiswa Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung yang menggagas lomba Nyiblung dalam rangkaian Nyiblung Festival.
Gelaran tersebut dalam rangka sosialisasi upacara adat “Seren Taun” yang akan digelar pada tanggal 18 – 22 Rayagung 1444 Hijriah mendatang.
Adapun gelaran lomba Nyiblung mengambil tempat di Balong Girang, Kelurahan Cigugur Kabupaten Kuningan, Sabtu 10 Juni 2023.
Diramaikan dengan 30 peserta yang terdiri dari kategori anak-anak dan orang tua masyarakat Cigugur.
Aneka pertunjukan diperlihatkan dalam unjuk kebolehan masyarakat Cigugur dal gelaran tersebut diantaranya pertunjukan tari, rampak nyiblung, dan ngukuy acis.
Punggawa acara, Fajar Tirta Abiudaya mengatakan, jika Nyiblung Festival ini merupakan salah satu upaya dari mahasiswa untuk merekonstruksi kesenian Nyiblung yang nyaris punah.
Baca juga: Polres Kuningan Bekuk Oknum LKSA yang Rudapaksa Anak di Bawah Umur Hingga Hamil
“Dengan adanya event ini diharapkan kita sebagai generasi penerus bangsa terpantik semangatnya untuk melestarikan kesenian yang nyaris punah,” kata Fajar kepada koranmandala.com.
Adapun lokasi Nyiblung Festival dipusatkan di kolam ikan Dewa atau sering disebut sebagai “Balong Girang” (Kolam Girang) Cigugur, sebagai tempat cikal bakal seni Nyiblung.
“Kegiatan ini dalam upaya melestarikan seni tradisional dan merawat kearifan lokal, yang perlu dijaga dan diwariskan kepada generasi penerus,” tutur Fajar. (*)