KORANMANDALA.COM – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, dr. Leli, sempat mengatakan penyakit kulit jenis ‘Budug’ atau kudis, banyak diderita oleh warga kecamatan Ciledug, Garut.
Hal itu dia ungkapkan usai mengikuti apel terbatas din lapangan Setda Garut yang dihadiri seluruh satuan dinas Pemerintah Kabupaten Garut, pada Senin, 19 Juni 2023.
“Itu memang penyakit mudah menular, tapi mudah diobati,” tuturnya.
Penyebabnya, tambah dr. Leli,faktor utama adalah pola hidup sehat. Yaitu, pertama kamar tidur yang tidak tersingkir mata hari.
Kemudian, selain itu banyak faktor penyebab yang mengakibatkan penyakit tersebut cepat menyebar, diantaranya seperti alat tidur (kasur dan bantal) yang jarang dijemur.
Sehingga serangga kecil atau tungau, hidupnya cepat berkembang biak di tempat-tempat tersebut yang kemudian bisa menggigit tubuh manusia, bahkan bisa berada dibawah kulit.
Adapun penyebarannya, dikataka Kadinkes bisa melalui berbagai cara, baik secara kontak langsung mauoun tidak langsung.
Sebagai contoh, ketika seseorang terkena penyakit kudis lantas berhubung dekat, seperti bersalaman, maka tungau dengan sendirinya pindah.
“Itu bisa di lingkungan keluarga, di sekolah atau pesantren,” jelasnya.
Pengobatannya pun dikatakan Kadinkes, mudah dan harus bersama sama sebab untuk mebghindari penyebaran sumber penyalkit tadi.
Sementara itu diketahui bahwa di daerah Ciledug kini terditeksi banyak warganya yang terkena penyakit kudis.
Keterangan tersebuit didapat Kadinkes berdasarkan laporan yang diterimanya dari Puskesmas setempat, kendati di daerah lain pun penyebaran penyakit tersebut masih ada, namun kondisinya jauh lebih sedikit dibanding Ciledug.(*)