KORANMANDALA.COM – Memasuki era digitalisasi, perkembangan media cetak nyaris tenggelan ditelan zaman.
Betapa tida, media online pun tumbuh pesat di peloksok negeri ini bagaikan jamur tumbuh dimusim penghujan.
Penerbitan media cetak nasional maupun media cetak yang terbit di daerah, tidak jarang yang gulung tikar.
Namun sebagian diantaranya bertahan terbit untuk memenuhi pembaca setia, meski oplaag menurun drastis.
Sebut saja Harian Kompas, Pikiran Rakyat, Jawa Pos, Harian Radar, Pos Kota Grup, Tribun dan sejumlah media cetak lainnya.
Menyusul koran lokal seperti, HU.Radar Cirebon, Kabar Cirebon, Fajar Cirebon, Tabloid Dwi Mingguan Identitas Bangsa di Kuningan, dan lainnya.
Sebagai ilustrasi para Loper (pengantar Koran) di Kabupaten Kuningan, masih tetap setia dan semangat menjemput pagi untuk menyampaikan informasi kepada para pelanggannya melalui media cetak.
Tak sekedar mengantar koran, para Loper koran juga menyebarkan harapan untuk berjuang di era digitalisasi, sebagai penyambung nyawa budaya baca dan penjaga nyala api kemanusiaan.
Untuk mencapai tujuan diperlukan persiapan dan semangat, begitu pun Para Loper dalam menjalankan tanggungjawabnya diawali proses memilih, memilah, menyusun, lalu mendistribusikan seraya berkeliling dari pintu ke pintu para pembaca setia.
Sementara itu, jumlah loper koran pada era tahun 2000-an tercatat ada 20 orang. Tetapi seiiring dengan perkembangan dan maraknya media online, jumlah loper koran yang masih bertahan dengan profesinya tersisa 7 orang.
Sedangkan belasan loper koran lainnya alih profesi jadi tukang Ojek Pengkolan maupun Ojek Online atu profesi lainnya.
Konon ketika media cetak masih berjaya, di Kabuoaten Kuningan, pada era tahun 1980 an, hanya ada satu agen koran dan dikenal dengan nama “AKAM”.
Sebenarnya nama AKAM bukan nama orang, melainkan singkatan “Agen Koran Anu Matuh”, yang mangkal di terminal lama (sekarang Taman Kota-Red).
Akam sempat tergusur dan mangkal di komplek Kuning Ayu Kuningan. Selain Akam ada juga Odji Agency.
Kini nama Akam tinggal kenangan bagi para pembaca setia. Sekarang ada salah satu kantor Biro di Jl. RE.Martadinata Cijoho Kuningan, sebagai penyalur media cetak yang siap diedarkan loper koran.
Masih ada beberapa loper koran yang bertahan sejak era tahun 2000-an yakni, Edi dan Pirno. Menurut dia, loper koran tak bisa tergantikan dengan perkembangan digital, karena Koran sebagai verifikasi informasi.
“Manakala berita sudah terbit di koran, tingkat kepercayaan pembaca lebih yakin dan lebih dipercaya, Walahusalaam,” katanya. (*)