KORANMANDALA.COM – Dinas Perhubungan Kota Cirebon mengaku mengalami kesulitan memvalidasi data para pengemudi ojek online di Kota Cirebon.
Hal ini dikarenakan dari 6 aplikator, hanya 5 aplikator yang memberikan data mitra kepada Dinas Perhubungan Kota Cirebon.
“Sehingga kami kesulitan melakukan validasi,” ungkap Kepala Dinas Perhubungan Kota Cirebon Andi Armawan menanggapi aksi unjuk rasa Forum Komunikasi Driver Online Cirebon Raya di Balaikota Cirebon, Rabu, 9 Agustus 2023.
Mesi demikian, kata Andi, pihaknya sudah melakukan pendataan untuk pengemudi ojol yang berdomisili di Kota Cirebon.
Selanjutnya sesuai arahan, maka dicarikan jalan keluar untuk pencairan BLT sektor transportasi.
Dengan cara terlebih dahulu melakukan validasi data terhadap pengemudi ojol di Kota Cirebon dengan perkiraan waktu yang dibutuhkan yaitu tiga bulan.
Seperti diketahui, pada Rabu, 9 Agustus 2023, ratusan pengemudi ojol yang tergabung dalam Forum Komunikasi Driver Online Cirebon Raya menggelar aksi damai di Balaikota Cirebon.
Mereka menuntut Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon segera menyalurkan dana bantuan langsung tunai (blt) untuk ojol.
Menanggapi tuntutan para ojol ini, Sekda Kota Cirebon Agus Mulyadi mengatakan Pemda Kota Cirebon memahaminya.
Namun, kata Agus, perlu dilakukan validasi ulang terhadap pengemudi ojol di Kota Cirebon sehingga blt yang disalurkan nantinya tidak salah sasaran.
“Sehingga bantuan yang diberikan tepat sasaran,” pungkas Agus. (*)