KORANMANDALA.COM – Anggaran yang digelontorkan untuk membangun Menara Kujang Sapasang di Panenjoan, Desa Jemah, Jatigede, Sumedang, diketahui tidak sedikit.
Dikutip dari beberapa sumber, biaya pembangunan Menara Kujang Sepasang itu berada dari dua pos, yakni APBD Kabupaten Sumedang dan Bantuan Provisin Jawa Barat.
Biaya keseluruhan pembangunannya, menurut satu sumber sebesar Rp18,3 milyar.
Namun sumber lain menyebutkan anggarannya mencapai Rp100 milyar dengan anggaran terbesar dari APBD Sumedang.
“Dari APBD Sumedang kurang lebih Rp 80 milyar, sementara bantuan dari Provinsi Jawa Barat Rp 18,3 milyar,” tutur sumber koranmandala.com di Sumedang.
Berapa tepatnya? Soal itu akan mencoba dicari tahu lebih lengkap.
Hanya yang pasti, keberadaan Menara Kujang Sapasang, di kawasan wisata Panenjoan, wilayah Desa Jemah, Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang, itu diharapkan menjadi destinasi wisata yang bisa menambah daya tarik Jatigede, selain Masjid Al Kamil.
Hal itu disampaikan Bupati Sumedang Donny Ahmad Munir kepada wartawan suatu ketika.
Menurut Dony, pembangunan Masjid Al Kamil, dan Menara Kujang Sapasang di Jatigede ini, merupakan bagian dari ikhtiar pemerintah untuk meningkatkan daya tarik wisata di wilayah Kabupaten Sumedang.
“Dengan adanya Masjid Al Kamil dan Menara Kujang Sapasang ini, diharapkan wisatawan yang datang ke Sumedang bisa lebih meningkat, sehingga pertumbuhan ekonomi masyarakat di Sumedang juga bisa ikut terdongkrak,” kata Dony.
Sementara Sekda Herman Suryatman mengatakan bahwa Menara Kujang Sapasang merupakan sebuah hadiah untuk warga Sumedang.
Hadiah tersebut, khususnya untuk masyarakat Jatigede yang tergusur oleh Bendungan Jatigede, untuk masyarakat Sumedang khususnya, dan masyarakat Jawa Barat secara umum.
Herman juga menyebutkan bahwa Menara Kujang Sapasang, merupakan perpaduan antara Masjid Al-Kamil, jembatan, dan Menara Kujang Sapasang akan seperti ikon-ikon dunia.
Menara Kujang Sapasang, tidak akan kalah dari patung Garuda Wisnu Kencana di Bali, Menara Eiffel di Prancis, dan Patung Liberti di AS.
“Masjid Al-Kamil, jembatan, Menara Kujang Sapasang setinggi 100 meter, di belakangnya seperti Raja Ampat, pulau-pulau timbul dan itu sangat keren,” kara Herman. (*)