KORANMANDALA.COM – Bupati Garut, Rudy Gunawan menyebut bahwa Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Garut, tidak bisa diharapkan.
Hal itu dia ungkap lantaran dirinya merasa kecewa terkait proyek pengerjaan jalan di wilayah Garut Selatan yang dianggap Bupati tidak beres dan banyak perkeliruan.
Apa yang diutarakan Rudy bukan tanpa alasan, sebab di saat dirinya melakukan inspeksi mendadak (sidak) atas pengerjaan proyek pembangunan jalan di kawasan tersebut, banyak menemukan kejanggalan.
Sejumlah kejanggalan tersebut, menurut Bupati, diantaranya seperti proyek yang sama sekali belum dikerjakan sesuai dengan kerjasama antara pihak kedinasan dengan sejumlah kontraktor pemenang proyek.
Bahkan saat sidak, Bupati Rudy menemukan material bahan untuk pembangunan jalan yang tidak sesuai dengan spek, bahkan diduga mempunyai kualitas yang sangat rendah.
Satu diantara yang menjadi perhatian Bupati dalam proyek rekonstruksi ruas jalan Ciparay-Cihurip yang terletak di Kecamatan Cihurip, Kabupaten Garut.
Rudy menyebutkan jika rekonstruksi jalan tersebut sepanjang 4 Km, yang memakan anggaran hingga Rp6,7 miliar.
Namun kata Bupati bahwa selama dua setengah bulan sama sekali tidak ada pengerjaan oleh pihak kontraktor.
“Nah ini, dua setengah bulan pekerjaan dibiarkan,belum apa-apa pemborong ini, ini perhatian nih PPK, PA, KPA, Kepala Dinas, PUPR, ini lihat pengerjaannya 180 hari, karena konsultannya yang unprofessional,” kata Rudy, Sabtu 12 Agustus 2023.
Bahkan Bupati pun sempat menyinggung pemborong sebagai pemenang tender yang dianggap tidak profesional.
“Ini lagi puter-puter cari duit nich, ini dua setengah bulan kemana aja nih, CV Sarana Sejahtera ini kemana ini,” kata Rudy sambil menunjuk nama pemborong yang terpampang dalam papan sosialisasi proyek tersebut.
Lebih jauh, Bupati Rudy mencurigai bahwa pemenang proyek tersebut mensubkontraktorkan pekerjaannya.
“Karena dalam dua setengah bulan, belum melakukan apapun,” tegasnya.
Dalam kekesalannya, Bupati pun menyinggung Dinas PUPR Kabupaten Garut dianggap jelas-jelas tidak bisa diharapkan dalam membela masyarakat.
Atas hal tersebut, Bupati Rudy Gunawan sangat kecewa kepada Dinas PUPR Kabupaten Garut.
“Stop menggunakan konsultan perencanaan ‘Si Kukut’, masyarakat harus turun tangan,” tegas Rudy.
“ULP Pokja yang sekarang cocoknya kerja di Kecamatan karena sudah tidak bisa bekerja dengan baik,” sindirnya. (*)