KORANMANDALA.COM – Beragam kesenian tradisional dan kontemporer ditunjukkan para seniman dari Gunung Merapi, Merbabu, Andong, Sumbing, dan Pegunungan Menoreh. Tidak hanya diikuti oleh tim kesenian di daerah lima gunung saja, berbagai provinsi dan manca negara turut meramaikan juga aksi seniman.
Kabupaten Karawang juga ikut berpartisipasi dalam perhelatan seni tersebut, dengan membawakan karya seni tari Jaipong kreasi ‘Bentang Gerilya’.
Karya ini merupakan buah pemikiran dari Acep Jamhuri yang juga Sekretaris Daerah (Sekda) Karawang. Menceritakan tentang Tokoh pejuang asal Karawang Rd. Oce Amapura Direja, pendiri Organisasi Pasukan Siliwangi (PS) yang menjadi pencetus kemerdekaan dan mendapatkan bintang kehormatan.
Menurut Kabid Kebudayaan Disparbud Karawang, Neni Martini, Festival Lima Gunung (FLG) tahun ini mengimplementasikan semangat gotong royong yang terus dihidupi masyarakat desa sehingga harus terus dijaga dan dilestarikan.
“Festival ini merupakan ajang temu budayawan dan seniman tradisi di daerah yang memiliki wilayah pegunungan dan tradisinya, dan sebagai upaya pelestarian dalam pemajuan kebudayaan,” kata Neni melalui sambungan telepon pada Senin 28, Agustus 2023.
Tercatat ada 63 kelompok kesenian dengan total sekitar 1.700 personel seniman dari grup-grup di Komunitas Lima Gunung, para seniman dari daerah setempat dan sejumlah kota besar, serta beberapa negara ikut meramaikan event tersebut.
Neni melanjutkan, pihak Pemkab Karawang sendiri mengakui begitu mengapresiasi pertunjukan seni tersebut.
“Kami dari pemerintah Karawang tentunya bangga bisa diundang dalam festival ini dan bisa mengenalkan tradisi ke provinsi lain di Indonesia,” ucapnya.
FLG tahun ini digelar di Dusun Sudimoro, Baleagung, Grabag, Magelang, Jawa Tengah, selama tiga hari dari pada Jumat hingga Minggu kemarin, 25-27 Agustus 2023.
FLG ke-22 ini diselenggarakan oleh seniman petani Komunitas Lima Gunung (Merapi, Sumbing, Menoreh, Merbabu dan Andhong) diikuti oleh sedikitnya 79 kelompok seni dari berbagai daerah melibatkan 1.635 seniman.(*)