KORANMANDALA.COM – Tradisi Saptonan salah satu tradisi yang biasa digelar dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Kuningan, namun ternyata pada perayaan Ke 525 tahun ini tanggal 1 September 2023 tradisi yang sakral itu justru batal digelar.
Dengan tidak digelarnya tradisi Saptonan ini, mengundang reaksi dan kekecewaan masyarakat terutama para peserta yang biasa mengikuti gelaran tersebut.
Ketua Perdokar Kabupaten Kuningan Kombes Pol (Purn) Irwan, angkat bicara terkait ditiadakannya gelaran Saptonan pada Hari Jadi Kuningan Jumat, 1 September 2023.
Irwan mengatakan, secara pribadi maupun atas nama organisasi Perdokar sebetulnya sangat kecewa dan disayangkan kenapa tradisi Saptonan pada Hari Jadi Kuningan ke 525 tahun ini, tiba-tiba ditiadakan.
Padahal tradisi Saptonan itu selalu digelar setiap tahun untuk memeriahkan Hari Jadi Kuningan.
Tradisi Saptonan papar Irwan, merupakan kegiatan yang sakral dan kehadirannya sangat diharapkan oleh masyarakat Kuningan.
Pasalnya selain sebagai hiburan rakyat, juga sebagai budaya masyarakat kita dan kearifan lokal.
Prosesi Saptonan itu sendiri mengisahkan jaman tempo dulu ketika para petinggi dan warga masyarakat berbaur menyerahkan hasil panennya ke pupuhu atau raja, tuturnya.
“Sungguh sangat disayangkan kegiatan Saptonan itu ditiadakan,” kata Irwan.
Sementara itu, Ketua Panitia Hari Jadi Kuningan Ucu Suryana saat ditemui mengatakan, tradisi Saptonan tahun ini memang benar tidak digelar.
“Lantaran keterbatasan anggaran dan diganti dengan Festival “Ngakeul”, yang akan digelar di komplek Perundingan Linggarjati, Sabtu 9 September 2023,” kata Ucu. (*)