KORANMANDALA.COM – Sejumlah petani di Kota Tasikmalaya diharapkan tidak memaksakan diri untuk bercocok tanam padi di tengah kemarau sekarang.
Bercocok tanam di saat kekurangan air tak akan menghasillkan apa-apa. Percuma.
“Ya, percuma menanam di saat kekurangan air seperti sekarang,” kata Kepala DKP3 (Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan) Kota Tasikmalaya Adang Mulyana, ketika dikonfirmasi koranmandala.com, Senin 4 September 2023 hari ini.
Himbauan tersebut dikeluarkan DKP3 karena berdasarkan laporan yang diterima, petani di Kota Tasikmalaya banyak yang memaksakan diri bercocok tanam padi, padahal pasokan air terbilang kurang.
Mereka memaksakan diri bercocok tanam padi karena berdasarkan perhitungan tardiisional, Sepmber ini hujan akan mulai turun.
“Menurut perhitungan lama, jika nama bulan ada ‘ber’nya, hujan mulai turun, walau sedikit,” kata beberapa petani.
Keyakinan mereka tersebut didukung juga oleh cuaca yang belakangan mulai sering mendung di kawasan Kota Tasikmalaya.
Akan tetapi, hal itu ternyata tidak disarankan oleh DKP3 Kota Tasikmalaya.
“Kalaupun mau nanam, sebaiknya tanaman palawija,” kata Adang.
Di satu sisi, Adang menjelaskan saat ini bahwa pihaknya sedang mencoba melihat ketersediaan air di Cikunten, sebagai sumber air untuk pesawahan.
Ia berharap, air di Cikunten bisa dimanfaatkan untuk petani di tengah kemarau yang diperkirakan akan berlangsung hingga November mendatang.
“Mudah-mudahan, air di Cikunten bisa jadi cadangan buat petani,” kata Adang. (*)