KORANMANDALA.COM – Banyak orang luar yang membuat narasi dan video bahwa Jembatan Cincin di Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, angker dan ada penunggunya.
Bahkan beberapa statiun televisi pernah membuat liputan dengan tema utama Jembatan Cincin angker, dan ada makhluk halusnya.
“Penunggunya tersebut, menurut mereka antara lain hantu berwujud wanita berbaju merah,” kata Aceng Nasir, seorang warga Jatinangor (56) kepada koranmandala.com, baru-baru ini.
Selain wanita berbaju putih, kata Aceng, ada yang juga menyebutkan bahwa pada malam hari, sering terdengar suara tangisan seorang wanita dan bayi.
Bohong, tidak ada
“Saya hingga saat ini sering melihat tayangannya di YouTube serta artikel-artikelnya di internet,” kata Aceng.
Akan tetapi, kata Aceng, semua itu tidak pernah ada.
Padahal, dia mengaku sangat sering melewati jembatan tersebut di malam hari, termasuk di malam Selasa dan Jumat Kliwon, malam yang disebut-sebut penunggu Jembatan Cincin menampakkan diri.
“Itu bohong, Kang. Faktanya saya belum pernah mendengar itu apalagi melihat penampakannya.” kata Aceng.
Namun demikian, Aceng tidak membantah bahwa menurut cerita orang tuanya, dulu, di tahun 1990-an, pernah ada seorang wanita yang bunuh diri dengan menjatuhkan diri dari atas jembatan.
“Itu memang saya dengar,” kata Aceng.
Kepada koranmandala.com, Aceng mengaku mengapa Jembatan Cincin dinarasikan angker dan sering ada penampakan.
“Ya, heran saya juga,” ujarnya.
Jembatan Cincin , adalah jembatan bersejarah di Jatinangor, Sumedang, terletak di Desa Hegarmanah, di halaman belakang Institut Teknologi Bandung (ITB) Kampus Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Sedikit soal sejarahnya, jembatan ini dibangun oleh Staatsspoorwegen (SS) atau perusahaan Kereta Api Negara pada tahun 1917/1918, untuk jalur kereta api yang menghubungkan daerah Rancaekek-Jatinangor-Tanjungsari-Citali.
Awalnya jalur kereta api ini direncanakan sampai Sumedang, tetapi karena Belanda mengalami krisis keuangan, rencana itu tidak terlaksana.
Sejauh diketahui, jalurnya, hanya sampai ke kawasan Tanjungsari yang dibuktikan dengan adanya daerah yang disebut SS tak jauh dari alun-alun Tanjungsari, (*)