KORANMANDALA.COM – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut, Nurdin Yana, menanggapi terkait persoalan kekeringan yang saat ini melanda di sejumlah daerah di Kabupaten Garut.
Dia mengatakan bahwa masih banyak persoalan yang belum rampung, termasuk kebutuhan masyarakat seperti air bersih.
Hal itu dia ungkap saat rapat koordinasi dan evaluasi penanganan kekeringan yang digelar di Posko Tanggap Darurat BPBD Kabupaten Garut, pada Sabtu, 9 September 2023.
“Masih ada beberapa persoalan yang belum terselesaikan, termasuk kebutuhan masyarakat yang bersifat masih mendesak, selain air bersih,” kata Nurdin Yana.
Bahkan untuk memastikan penyelesaian masalah tersebut, menurut Sekda, kini masalah penanganan kekeringan yang terjadi di Kabupaten Garut, diperpanjang hingga 14 hari kedepan.
“Jadi semula hingga 10 September, kini menjadi 24 September 2023,” tegas Nurdin.
Sekda oun menambahkan, pihak Pemda Garut, telah melakukan berbagai upaya dalam masalah penanganan kekeringan itu.
Satu diantaranya dengan menyalurkan air bersih sejak awal bencana kekeringan.
“Hingga saat ini sudah sebanyak 319.000 liter air bersih yang dibagikan kepada masyarakat di daerah kesulitan air bersih,” akunya.
Penyaluran air bersih yang selama ini dilakukan atas kerjasama antara Dinas Lingkungan Hidup, TNI dan Polri.
Selain itu, dikatakan Sekda, pemerintah pun telah melakukan upaya pipanisasi dari sejumlah titik sumber air, dan memberikan intervensi pada lahan pertanian yang terancam mengalami puso.
Menyinggung masalah rencana pelaksanaan pembagian beras gratis kepada masyarakat terdampak, menurut Nurdin Yana, yang diberi itu adalah mereka yang betul-betul termasuk kategori miskin berdasarkan kesepakatan di lapangan.
“Khususnya yang adaptif dengan kondisi di lapangan. Kemudian yang belum pernah tersentuh oleh treatment dari Dinas Sosial, baik PKH maupun BPNT,” ujar Nurdin Yana. (*)