KORANMANDALA.COM – Sanggabuana Conservation Foundation (SCF) menemukan katak pohon mutiara (Nyxtixalus margaritifer) endemik Jawa yang hampir punah di Kawasan Pegunungan Sanggabuana, Kabupaten Karawang.
Kepala Divisi Litbang SCF, Koko mengatakan, katak pohon mutiara ini ditemukan di aliran sungai Curug Cikoleangkak pada malam hari ketika mengenalkan herpetologi dan satwa nocturnal kepada teman-teman Hima Biologi Universitas Islam As-Syafi’iyah.
“Ketemunya malam hari, di sebuah daun pohon ketika menyeberang sungai kecil dibawah Curug Cikoleangkak menuju basecamp kami di Cikoleangkak. Lokasi penemuan di ketinggian sekitar 600 mdpl,” katanya dalam rilis yang didapat pada Senin, 11 September 2023.
Dalam International Union for Conservation of Nature (IUCN) Red List, Java Tree Frog atau Pearly Tree Frog ini masuk dalam ketegori Least Concern (LC) atau risiko rendah berdasarkan data assesment tahun 2017 yang dipublikasikan pada 2018.
Dari laman IUCN RedList juga dikatakan bahwa populasi katak pohon mutiara yang masuk dalam family Rhacophoridae ini menurun (decreasing), dan peta persebarannya banyak ditemukan di Jawa Barat. Namun belum pernah ditemukan data di sekitaran Gunung Sanggabuana.
“Yang jelas penemuan katak pohon mutiara yang populasinya terus menurun ini membuat kami gembira, karena selain menambah daftar temuan keanekaragaman kami di Sanggabuana, terutama dari jenis ampibi, juga menjadi indikator lingkungan yang baik,” ujarnya.
Koko menambahkan, katak merupakan bio indikator. Jika masih banyak ditemukan katak, apalagi katak jenis langka seperti katak pohon mutiara ini maka menandakan lingkungannya masih baik.
“Jadi bisa dikatakan kawasan hutan dan perairan di sekitar aliran sungai Cikoleangkak ini masih bagus,” bebernya.
Sementara itu, alumni biologi Universitas Islam As-Syafi’iyah, Novi Hardianto yang mendampingi para juniornya di lapangan ketika pengenalan biodiversity di Pegunungan Sanggabuana, menyambut baik.
Penemuan satwa langka ini sekaligus kami pakai sebagai edukasi di lapangan, bagaimana peran sebuah takson sebagai indikator lingkungan, bagaimana habitatnya, dan potensi ancaman penurunan populasi akibat perubahan fungsi kawasan hutan, sekaligus mitigasi untuk mencegah penurunan populasinya.
“Katak Pohon Mutiara sering juga disebut dengan Katak Pohon Jawa, dan merupakan ampibi endemik jawa, walaupun lebih sering ditemukan di wilayah hutan hujan tropis di Jawa barat,” ungkapnya
“Ciri khas keunikannya adalah warna oranye kecokelatan dan adanya bintik-bintik putih acak yang ada di sebagian besar tubuhnya. Bintik putih atau merah kuning keputihan mirip mutiara inilah yang menyebabkan katak ini disebut katak pohon mutiara,” ungkapnya.(*)