KORANMANDALA.COM – DPRD Kota Bogor kecewa setelah melihat kejadian demi kejadian yang tidak pantas terjadi di dunia pendidikan Kota Bogor.
Karena itu, DPRD Kota Bogor meminta Dinas Pendidikan Kota Bogor memperbaiki diri secepatnya untuk kebaikan dunia pendidikan.
Demikian disampaikan Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Bogor, Devie P. Sultani ketika dikonfirmasi wartawan terkait dua kasus yang terlah mencoreng dunia pendidikan Kota Bogor.
“Saya sangat miris melihat dunia pendidikan Kota Bogor saat ini,” kata dia, Kamis 14 September 2023.
Menruut Devie. dunia pendidikan Kota Bogor sebelumnya sebenarnya sudah tercoreng dengan kasus carut-marutnya Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di tingkat SMP dan SMA sederajat beberapa waktu lalu.
Seterusnya, belum juga kasus tersebut dilupakan, muncul kasus baru, yakni dugaan pungli atau gratifikasi yang dilakukan oknum kepala SDN Cibeureum 1.
Ia mengatakan, kasus yang sudah mendapat perhatian serius dari Walikota Bogor Bima Arya itu sudah mencoreng dunia pendidikan.
“Buruknya sistem pendidikan yang ada di Kota Bogor seakan-akan menggambarkan slogan ‘Anti Pungli’ yang terbentang diatas banner dan terpasang di setiap sekolah yang ada di Kota Bogor hanya ‘lip service’ belaka,” kata dia,
Hal lain yang juga membuat Devie miris, adalah kasus pelecehan seksual oleh oknum guru inisial BBS dengan korban dicatat sementara 8 siswa.
“Saya sudah tidak bisa berkata-kata lagi,” kata dia.
Ia kemudian mengatakan bahwa predikat Kota Layak Anak yang baru-baru ini disematkan ke Kota Bogor kini harsu dipertanyakan kembali.
“Apakah benar, Kota Hujan sudah layak untuk anak. Apakah visi misi Kota Ramah Keluarga sudah tercapai di askhir masa jabatan Wali Kota Bima Arya?” tanyanya.
Atas semua itu, Devie tegas mengatakan akan mengambil langkah dengan melakukan rapat kerja khusus membahas persoalan sektor pendidikan di Kota Bogor.
“Dalam kekacauan di dunia pendidikan ini, harus ada orang yang bertanggungjawab,” kata dia, (*)