KORANMANDALA.COM – Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, hingga kini belum terungkap.
Sempat disebut-sebut ada ada temuan baru hingga dilakukan pemeriksaan kembali, nyatanya hasilnya belum seperti diharapkan.
Jangan heran jika pada akhirnya, warga Jalan Cagak, Subang, yang menunggu kasus tersebut terungkap, bersikap skeptis.
Selain itu, mereka juga skeptis terhadap kemampuan penyidik Polda Jabar dalam mengungkap kasus pembunuhan ibu dan anak tersebut.
“Ya, skeptis, ragu kasus itu akan terungkap. Juga skeptis terhadap kemampuan penyidik Polda Jabar,” kata Cahya Suwarna, tokoh masyaraka Jalan Cagak Subang kepada koranmandala.com, suatu ketika.
“Sekarang kami pesimis pembunuh almarhum Tuti dan anaknya Amalia, akan terbongkar,” kata Cahya lagi.
Menurut Cahya, ketika kasus itu muncul, ada harapan besar, pelakunya akan terungkap dengan segera.
Namun setelah mengetahui dalam proses penyidikannya ada masalah, yakni hilangnya sidik jari karena TKP dibersihkan oleh orang yang tidak mengetahui persis menangani tempat kejadian perkara, warga mulai pesimis.
“Sidik jadi itu menurut saya yang awam adalah kunci. Setelah mengetahui sidik jari terhapus, ya sudah, lenyap harapan kasus itu terungkap,” kata Cahya yang merupakan pensiuan guru SLTP di Subang tersebut.
Faktanya, kata Cahya, sampai petinggi Polda Jabar berganti 3 kali, kasusnya masihya gelap sampai kini.
“Haruskah kami masih berharap kasusnya terbongkar? ” tanya Cahya.(*)