KORANMANDALA.COM – Sedikitnya 8.527 jiwa dari 3.195 Kepala Keluarga di 8 Desa meliputi 4 kecamatan Kabupaten Kuningan, mengalami krisis air bersih akibat terdampak kekeringan pada musim kemarau panjang saat ini.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan Indra Bayu Permana, saat di konfirmasi koranmandala.com melalui selulernya, membenarkan kerawanan air itu akibat kemarau panjang.
Penduduk yang mengalami rawan air bersih tersebut, antara lain di Kecamatan Karangkancana yaitu, desa Simpayjaya dan Cihanjaro.
Di Kecamatan Cimahi meliputi desa Cileuya, Cimulya, Kananga dan desa Mekarjaya.
Di kecamatan Cibeureum desa Kawungsari dan desa Tugumulya dan Kecamatan Darma.
Dalam upaya mengantisipasi rawan air bersih tersebut, pihak BPBD melakukan siaga darurat kekeringan, kebakaran hutan dan lahan.
“Kami melakukan kerjasama dan mendapat dukungan dari pihak Baznas kabupaten Kuningan, dengan melaksanakan distribusi air bersih ke beberapa desa yang terdampak kekeringan dan mengalami rawan air bersih” ujar IBe sapaan akrab Kalaka BPBD Kabupaten Kuningan.
Ada 8 desa di 4 kecamatan, kata Ibe, yang akan diberikan bantuan air bersih.
Hal ini sesuai dengan permintaan dari desa yang telah melaporkan dan mengajukan permohonan distribusi air bersih.
Permohonan ini disampaikan karena di beberapa desa tersebut sudah mulai kesulitan untuk mendapatkan air baku atau air bersih.
Pendistribusian air bersih untuk tahap 1 menjangkau 6 desa. Dengan jumlah total sekitar 40 ribu liter, yang akan distribusikan selama 4 hari ke depan.
Insya Allah pendistribusian air bersih selanjutnya dilaksanakan bertahap sesuai dengan situasi kondisi dan mengacu pada laporan yang diterima. (*)