Bupati Garut Rudy Gunawan, meninjau langsung dampak kekeringan di wilayah Garut Selatan
KORANMANDALA.COM – Kekeringan akibat kemarau panjang di wilayah Garut, mendapat perhatian khusus. Hal tersebut menjadi skala prioritas Pemerintah Daerah Kabupaten Garut.
Tercatat ada sekitar 22 ribu hektare lahan pertanian mengalami kekeringan. Jumlah itu tersebar di 19 Kecamatan.
Puluhan ribu hektar lahan itu diprioritaskan untuk segera mendapatkan pasokan air.
“Lahan pertanian yang mendapat prioritas pasokan air itu untuk menghindari agar tidak jadi puso. Karena usia tanamnya relatif lama dan sebentar lagi akan panen” kata Bupati Garut Rudy Gunawan, Jumat 29 September 2023 saat monitoring dampak kekeringan di wilayah Cisompet Garut Selatan.
Baca juga: Dibalik Konflik dengan Farida Nurhan, Codeblu Kebanjiran Endorse: Gw Gak Mau Kalau Honor Dibawah 100 Juta
Jumlah lahan pertanian yang mengalami kekeringan dan terancam puso mencapai 620 Ha.
Bupati Garut didampingi Kepala Dinas Pertanian Garut, Beni Yoga, meninjau langsung daerah yang terdampak kekeringan.
“Kita fokus menyelamatkan lahan pertanian sawah dan palawija agar tidak jadi puso” tegas Rudy.
Baca juga: Bertindak Sopan Terhadap Kedua Orang Tua Ayu Ting Ting, Nikita Mirzani Banjir Pujian dari Warganet
Oleh karena itu, Pemkab Garut berupaya agar lahan pertanian mendapatkan droping air secara penuh di saat menjelang panen.
Di kawasan Cisompet, menurut Bupati, daerahnya masih ada air jadi tidak begitu menghawatirkan untuk gagal panen.
Terkait bencana kekeringan yang mengancam gagal panen, pemkab Garut telah membagikan bantuan beras.
Baca juga: Berapa Kali Normalnya Buang Air Besar atau BAB Dalam Sehari? Ternyata Tiga Kali Sehari? Simak Ulasannya
Hal itu terus dilakukan dengan melibatkan ASN dari tiap SKPD untuk membagikannya kepada masyarakat miskin dan terdampak kekeringan. (*)