KORANMANDALA.COM – Militan Hamas membombardir Israel dengan ribuan roket pada Sabtu, 7 Oktober 2023, pagi waktu setempat.
Dalam serangan yang tak diduga itu dikabarkan 40 orang tentara Israel tewas dan ratusan lainnya mengalami luka-luka.
Serangan ini merupakan serangan paling mematikan yang dialami Israel sejak berkonflik dengan Palestina.
Selain menembakkan roket, militan Hamas yang menguasai Jalur Gaza ini juga mengirim puluhan pejuangnya untuk menyusup ke perbatasan yang dijaga ketat tentara Israel.
Baca Juga: Vladimir Putin Sebutkan Keunggulan Ekonomi Rusia Dibandingkan Barat
Dilansir dari AP News, pejuang Hamas berhasil menangkap sejumlah tentara Israel untuk dijadikan tawanan. Kendati demikian, mereka dikabarkan tidak melukai penduduk sipil, anak-anak, dan juga orang tua.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan jika apa yang dilakukan oleh militan Hamas merupakan sinyal dimulainya peperangan.
“Kita sedang berperang. Ini bukan operasi militer, tapi ini perang,” kata dia dalam pidato yang disiarkan di televisi nasional Israel dikutip dari AP News.
Baca Juga: Beda dari Biasanya, Tentara Israel Ini Tampak Menikmati Bacaan Surat Al Fatihah dan Bisa Mengumandangkan Adzan
Netanyahu menegaskan jika Palestina akan menanggung akibatnya setelah invasi yang dilakukan secara mendadak ini.