“Sekarang dengan edukasi dari SCF masyarakat mulai menjaga sarang burung di hutan, dan mendapat manfaat dari adopsi sarang dan guide atau pemandu birdwatching trip,” jelasnya.
Deby bersama tim Ranger kemudian mengajak masyarakat untuk ke hutan dan mendokumentasikan ketiga jenis Rangkong di hutan Sanggabuana.
Baca Juga: Ramaikan HUT Karawang ke-390, Sebuah Hotel Gelar Parade Kostum Kepulauan dan Makanan Nusantara
Masyarakat yang ikut sekaligus diedukasi dan dilatih untuk menjaga hutan dan isinya, serta menjadi guide pengamatan burung (birdwatching).
Mereka berasal dari desa-desa sekitar Sanggabuana yang masuk wilayah Bogor, Cianjur, Karawang, dan Purwakarta.
Lukman dan Nurman, warga desa Mekarbuana yang berprofesi sebagai pencari madu hutan sekarang mendapat manfaat dari menjaga sarang burung di hutan.
Baca Juga: Puluhan ASN, Masyarakat Wajib Pajak, dan Petugas Pajak Dapat Penghargaan dari Pemkab Karawang
Pada Sabtu, 7 Oktober 2023, ditemui di Curug Cigeuntis, Mekarbuana, Nurman yang baru saja turun dari hutan selama 3 hari memandu fotografer hidupan liar mengaku mendapat upah Rp500 ribu sebagai guide menunjukkan sarang rangkong untuk difoto.
Ketika memandu, Lukman yang menjadi porter bersama dengan Nurman pun juga mendapat bayaran lumayan dari para pengamat burung.
Hasil yang diterima sebagai guide dan porter ini tidak hanya sekali diterima mereka berdua. Jika ada yang mengadopsi sarang yang ditemukan dan dijaganya maka mereka berdua akan mendapat bayaran lagi.
Baca Juga: 4 Kecamatan di Karawang Alami Kekeringan, Bupati Tetapkan Status Siaga Hingga Akhir Oktober 2023
Dan ketika mengantar fotografer ke sarang lagi, mereka akan mendapat bayaran lagi.
“Duitnya lebih besar daripada jualan anak burung yang diambil dari hutan,” tegas Nurman.