KORANMANDALA.COM – Sebanyak 41 warga Kabupaten Garut mengalami keracunan massal setelah dugaan mengonsumsi Sate Jebred atau satai kulit pada Minggu, 8 Oktober 2023. Dua orang telah meninggal dunia, tetapi penyebabnya masih dalam penelitian pihak terkait.
Adapun 32 terduga korban keracunan itu berasal dari Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut sedangkan dan sembilan lainnya dari Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat, Rochady Hendra Setya Wibawa mengungkapkan, kejadian itu terjadi di sebuah pasar dadakan di perbatasan Kabupaten Garut dan Tasikmalaya.
“Sudah laporan (ke Dinkes Jawa Barat). Jadi itu (kejadiannya) di perbatasan Garut dan Tasikmalaya, seperti pasar dadakan,” kata Rochady saat dikonfirmasi pada Selasa, 12 Oktober 2023.
Baca Juga: Pasien Keracunan Massal Sate Jebred, Dominan Bergejala Diare Ini Hasil Pemeriksaan Dinas Kesehatan Garut
Rochady mengungkapkan, mereka yang diduga keracunan mengalami gejala mual, muntah, hingga demam. Rentang usia terduga korban mulai dari 26 hingga 35 tahun dan ada tiga balita.
“(Gejalanya) mual-mual dan muntah. Terakhir ada 41 orang, usia kebanyakan 26 sampai 35 tahun, justru anak balitanya hanya tiga orang. Kalau tidak salah, umur 62 sama 48 tahun, yang meninggal dunia,” ungkapnya.
Dinkes Jawa Barat belum bisa memastikan penyebab dua korban meninggal dunia karena laporan latar belakang penyakitnya belum diterima. Namun, dugaan sementara kekurangan cairan karena kondisi usia.
Baca Juga: Pasien Diduga Keracunan Sate Jebred Bertambah Jadi 39 Orang, Biaya Pengobatan Ditanggung Pemkab Garut
“Kami belum bisa dilihat, karena laporan latar belakang penyakitnya itu belum masuk. Tapi kalau dilihat dari kondisi karena usia, mungkin kekurangan cairan,” kata dia.
Saat ini, Dinkes Kabupaten Garut telah mendapatkan sampel makanan Sate Jebred. Kemudian, sampel itu dikirimkan Dinkes Kabupaten Garut ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat.
“Mereka (dinkes garut) sudah melakukan pelacakan sampel (makanan Sate Jebred) sudah (dikirim ke Labkesda), lagi dicari sumbernya (keracunan),” ujarnya.(zad/fam)