KORANMANDALA.COM – Fenomena keracunan massal yang diduga karena makanan, sedang marak terjadi di Jawa Barat. Dalam rentang waktu satu bulan terakhir, kasus keracunan terjadi empat kali di tiga daerah berbeda, yaitu Kabupaten Bandung Barat (KBB) dua kejadian, Garut satu kejadian, dan Cianjur satu kejadian.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat, Vini Adiani Dewi mengatakan, pihaknya akan segera melakukan evaluasi secara besar-besaran untuk mengantisipasi kejadian serupa di kemudian hari.
Pasalnya, kasus keracunan massal di kabupaten dan kota banyak yang tidak terlaporkan dengan baik. Hal itu membuat kesulitan penanganan dan pendataan.
“Kami akan evaluasi menyuruh ke kota/kabupaten, takutnya ada yang tidak melaporkan,” kata Vini saat dikonfirmasi pada Sabtu, 14 Oktober 2023.
Baca Juga: Cuaca Ekstrem Bisa Picu Keracunan, Dinkes Jawa Barat Beri Peringatan Fenomena El Nino
Saat ini, Vini belum bisa melaporkan jumlah keracunan massal di Jawa Barat. Sebab, pada periode ini baru Bekasi, Garut, dan KBB yang sudah melaporkan kasus keracunan massal.
“Periode kemarin, tuh, di Bekasi ,kan, yang sudah terlaporkan itu Bekasi, Garut, KBB dua,” ujarnya.
Sementara terkait, kasus keracunan massal khususnya di lingkungan sekolah, Dinkes meminta pihak sekolah kembali menguatkan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Dalam waktu dekat, Dinkes Jawa Barat akan melakukan rapat kordinasi khusus untuk membahas keracunan massal.
Baca Juga: Pasien Diduga Keracunan Massal Sate Jebred Terus Bertambah, Ini Kata Kadinkes
“Kami akan mengadakan rakor di minggu depan kami ada rakor yah untuk evaluasi ini, dan kebetulan juga kemarin ada pertemuan UKS sebetulnya,” ujarnya.
Sebagai informasi, puluhan peserta didik SDN Jati 3 di Kabupaten Bandung Barat mengalami keracunan massal setelah mengonsumsi cireng mini (Cimin) pada Selasa, 26 September 2023. Akibat keracunan massal itu, satu peserta didik dinyatakan meninggal dunia.
Tak lama dari itu, keracunan massal kembali terjadi di Kabupaten Garut seusai mengonsumsi Sate Jebred (Satai Kulit) di pasar dadakan yang berlokasi di perbatasan Garut-Tasikmalaya pada Senin, 9 Oktober 2023. Akibatnya, tiga orang dinyatakan meninggal dunia.