“Keteguhan dalam menjalankan profesi apoteker juga dituntut dalam diri anda. Sebagai seorang yang mempunyai spirit mujahid/pejuang/M yang pertama lakukanlah praktik kefarmasian secara bertanggungjawab, ambilah suatu keputusan itu dengan dasar keilmuan bukan karena faktor lain. Insya Allah anda akan selamat. Bangunlah relasi dengan profesi kesehatan lainnya. Janganlah menjadi orang yang merasa paling benar sementara orang lain pendapatnya salah. Rendahkanlah sayap keilmuan anda apabila menghadapi masyarakat yang perlu dilayani,” tuturnya.
Edi berpesan untuk selalu berkarya dengan penuh keyakinan karena sudah telah melewati tahapan akademik di Unisba.
“Rangkaian kegiatan akademik telah dilalui. Berilah masyarakat bukti bahwa karya-karya didasarkan kepada prinsip-prinsip moralitas yang agung disertai ahlak yang tinggi,” kata Rektor.
Baca Juga: Bank BJB-TNI AD Kian Harmonis, Perbarui Kerjasama, Ini Bentuknya
Lebih lanjut, Edi ingin mereka ingat selalu almamater/ibu kandung keilmuan yaitu Unisba.
“Suka atau tidak suka, diakui atau tidak Unisba adalah merupakan entry point bagi keberlangsungan keprofesian anda di masyarakat. Ghiroh kecintaan anda ke Unisba janganlah sampai pudar. Jagalah nama baik Unisba dengan karya nyata yang gilang- gemilang tanpa meghilangkan jati diri Unisba yaitu nilai-nilai keislaman. Ingatlah salah satu bait hymne Unisba. Gelaran bukan tujuan tapi kurbanmu,” ucapnya.(fam/fam)