KORANMANDALA. COM – Berbagai permasalahan sosial masih terjadi di berbagai daerah tanah air, tidak terkecuali Kabupaten Garut. Satu contohnya yakni kematian wanita melahirkan.
Berkenaan dengan hal itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut sangat serius mengurangi angka kematian wanita melahirkan.
Didit Fajar Putradi, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Garut, menyatakan, pihaknya mencanangkan, kematian wanita melahirkan tidak melebihi 59 per tahun.
Pada sela-sela Forum Grup Discussion Evaluasi Implementasi PPT- Kespo lima Kabupaten Piloting Siklus-10 di Aula Bappeda Garut, belum lama ini, Didit Fajar Putradi mengemukakan, sebagai indikatornya, ujar dia, pada 2022, terjadi 59 kasus kematian wanita melahirkan.
BACA JUGA: Aksi Geng Motor Kian Meresahkan, Wabup Garut Helmi Sangat Prihatin
Sedangkan periode Januari-September 2023, bebernya, jumlah kematian wanita melahirkan di Kabupaten Garut sebanyak 46 kasus.
Dia melanjutkan, agar rasio Angka Kematian Ibu (AKI) terus berkurang, perlu adanya perencanaan dan penganggaran upaya peningkatan kesehatan reproduksi.
Perencanaan itu, sambungnya, juga untuk memantau dan memberikan bimbingan pelaksanaan PPT Kesehatan Reproduksi (kespro).
BACA JUGA: Segera Beli! Telkomsel Buka Pre-Order iPhone 15 Series, Ini Harganya
Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah IV Direktorat Jenderal Bina Bangsa Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Zanasiah, menilai pentingnya sinergi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) guna mendukung upaya meminimalisir AKI secara signifikan. (stc/win)