KORANMANDALA.COM – Ritual Cingcowong di Blok Wage Desa Luragung Landeuh Kecamatan Luragung, Kuningan, Jawa Barat merupakan seni tradisi memanggil hujan.
Seperti diketahui pada musim kemarau panjang sawah-sawah mengalami kekeringan, sehingga petani gagal panen.
Bahkan mengalami darurat air bersih, untuk kebutuhan sehari-hari.
Menurut kepercayaan mitos warga setempat, ritual Cingcowong sebagai tradisi lisan atau animisme pemujaan terhadap ‘ruh halus’ yang dianggap dapat mendatangkan hujan.
Baca Juga: Operasi Mantap Brata Lodaya Digelar 222 Hari, Personel Gabungan di Kuningan Lakukan Hal Ini
Prosesi Cingcowong dilakukan oleh para leluhur manakala musim kemarau panjang.
Seiring dengan perjalanan waktu, kemudian tradisi Cingcowong diwariskan secara turun temurun sejak ratusan tahun silam
Riwayat ringkas tentang asal mula tradisi ritual Cingcowong, berikut ini liputan Wartawan koranmandala.com H. Wawan Hermawan Jr.
Baca Juga: Tekan Inflasi Daerah, Kabupaten Kuningan Gelar Gerakan Pangan Murah di Cidahu
Konon tradisi ritual ini bermula dari Nenek Asti yang melakukan ‘tirakat’ tidak makan minum dan tidak tidur 3 hari 3 malam.
Dari hasil tirakat ada petunjuk untuk melakukan upacara ritual melalui boneka cingcowong atau orang-orangan sebagai media dalam ritual Cingcowong tersebut.
Ritual Cingcowong dilakukan oleh para pelaku dengan menyiapkan sejumlah alat atau benda.