Baca Juga: Alhamdulillah, Bantuan dari Karawang Indonesia untuk Korban di Gaza Palestina Telah Tiba
Pada tahun 2016, PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) menggandeng Sahari dan warga untuk mewujudkan misinya menyelamatkan tempat tinggalnya.
Mengawali program, Sahari meminta 15 ribu bibit pohon mangrove ke pihak Pertamina. Dari bibit pohon itu sedikit demi sedikit harapan muncul.
“Dari 15 ribu bibit pohon itu ada beberapa yang akhirnya tumbuh besar, dan kami terus berupaya menanam, meski deburan ombak dan tumpukkan sampah selalu menghambat,” ungkap dia.
Baca Juga: TACB Usulkan 3 Objek Bangunan di Karawang Jadi Cagar Budaya
Masih di tahun 2016, Sahari kemudian memiliki ide untuk memudahkan penanaman bibit pohon mangrove. Memanfaatkan ban motor bekas, Sahari kemudian merancangnya untuk mampu meredam kekuatan ombak.
“Jadi ban motor itu yang biasa kita pakai untuk rumpon di laut kita pakai di darat, dan ternyata mampu meredam ombak,” jelasnya.
Ban motor itu dirangkai menjadi instalasi berbentuk kubus, yang semua ban terikat di semua sisi. Celah-celah lubang di antara ban satu dengan ban lain ternyata mampu memecah kekuatan ombak.
Baca Juga: Ada 126 TPS di Karawang Rawan Bencana Alam, Begini Langkah Antisipasi oleh KPU Setempat
“Kita rangkai instalasi rumpon ban-ban itu seperti benteng keamanan untuk mangrove, dan hasilnya ternyata mampu meredam ombak,” ucapnya.
“Ketika niat baik muncul, pasti Tuhan akan memudahkannya.” Itulah ungkapan yang tepat bagi perjuangan Sahari dan warganya. Selain meredam ombak, pasir yang terbawa ombak ternyata terperangkap di dalam rumpon ban. Melihat hal itu, Sahari kemudian berpikir untuk memperluas lahan tanam pohon mangrove.
“Jadi setiap pagi kami mengambil pasir dan mengubur rumpon ban itu hingga menjadi dataran dan seterusnya untuk perluasan lahan menanam mangrove,” ucapnya.
Baca Juga: Macan Kumbang Turun ke Wilayah Penduduk, 6 Ekor Domba Milik Warga Karawang Jadi Mangsa
Dari kerja kerasnya, lahirlah kawasan Ekowisata Mangrove Pasirputih atau dikenal sebagai Pusat Restorasi Pembelajaran Mangrove (PRPM) dengan luas 20 hektar. Sahari kemudian mengembangkan ekowisata tersebut dan membuat kelompok kerja.