KORANMANDALA.COM – Bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Karawang menggelar acara nonton bareng (nobar) film ‘Kejarlah Janji’ di Universitas Negeri Singaperbangsa Karawang (Unsika). Hal itu sebagai bagian dari sosialisasi mengajak mahasiswa menggunakan hak pilihnya.
Sekretaris KPU Karawang, Fauzi Purwendi mengatakan kegiatan nobar film ‘Kejarlah Janji’ bagian dari program sosialisasi KPU RI tentang penggunaan hak pilih.
“Saat ini menonton film itu sudah menjadi bagian dari budaya populer di masyarakat, dan hal ini dimanfaatkan oleh KPU untuk sosialisasi dengan film yang memang isinya tentang hal-hal yang dekat dengan masyarakat,” ucap Fauzi seusai nobar di Aula UNSIKA pada Sabtu, 28 Oktober 2023.
Fauzi menambahkan terdapat sekitar 200 mahasiswa dan 100 anggota PPS dan PPK yang nonton. Harapannya, mahasiswa yang masuk dalam kategori pemilih pemula mampu memahami pemilu tahun ini.
Baca Juga: Sering Disamakan dengan Stroke, Yuk Kenali Bell’s Palsy atau Kelumpuhan Pada Wajah
“Dengan nobar ini tentunya bagi pemilih pemula lebih mudah dipahami, dan menginspirasi, serta hari ini juga tepat hari sumpah pemuda, dan kegiatan ini juga secara serentak dilakukan di 125 universitas di Indonesia dan masuk rekor MURI hingga 14 Februari nanti,” jelasnya.
Di tempat sama, Wakil Rektor Bidang Kerjasama, Kemahasiswaan dan Alumni Amirudin mengatakan, film ini telah memberikan banyak pemahaman mengenai penggunaan hak pemilih bagi pemilih pemula.
“Mahasiswa sebagai pemilih pemula, mungkin perlu tau sistem penggunaan hak pilih, semoga dengan film itu bisa mengerti hak pilih digunakan sebaik- baiknya dan memilih orang-orang yang memiliki kapasitas dan komitmen bukan memilih orang yang salah,” katanya.
Baca Juga: Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo Akui Tak Bisa Pecat Gibran Rakabuming yang Jadi Cawapres Prabowo Subianto: Etika Politik
Menurutnya, film ‘Kejarlah Janji’ sangat tepat untuk ditonton oleh masyarakat khususnya pemilih pemula.
“Sangat tepat pemilihan film ini apalagi pemilih pemula belum mengetahui cara-cara pemilihan seperti cara menggunakan media sosial, agar tidak digunakan untuk kampanye hitam, dan menyebarkan informasi yang tidak sesuai,” ungkapnya.
Film yang berdurasi 1 jam 48 menit ini juga direspons mahasiswa Prodi Manajemen Pendidikan Islam Unsika Vionita (18) tidak membosankan dan memberikan banyak wawasan terkait pemilu.