KORANMANDALA.COM – Tradisi Ruwatan Desa merupakan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan yang maha Esa atas segala rejeki yang telah diperoleh. Diharapkan tahun-tahun mendatang senantiasa membawa berkah bagi warga masyarakat dan meraih sukses.
Demikian Bupati Kuningan, H. Acep Purnama dalam acara ritual Ruwatan Desa Kawungsari kecamatan Cibereum dengan pagelaran Wayang Golek Giriharja 3 arahan Ki Dalang Dadan Asep Sunandar Sunarya, Jumat 03 November 2023.
Ribuan warga masyarakat yang haus hiburan gratis, berdatangan dari berbagai penjuru desa menyaksikan Ritual Ruwatan di Halaman Kantor Desa Kawungsari.
Nampak hadir Camat, Polsek, Danramil, Kepala Desa Kawungsari, unsur BPD, LPM, dan Karangtaruna.
Baca juga: Awal November 2023, 23 Bencana Hidrometeorologi Hantam Sejumlah Wilayah di Jabar
Tradisi ruwatan di Desa Kawungsari masih tetap terjaga. Masyarakatnya masih menjalankan tradisi peninggalan nenek moyang yang sudah ada sejak ratusan tahun silam.
“Kegiatan ruwat bumi ini merupakan media bagi kita, untuk senantiasa memanjatkan doa kepada Allah SWT, agar hal buruk dijauhkan dari Desa dengan harapan mudah-mudahan masyarakat Desa Kawungsari dapat hidup makmur, damai, aman, dan tenteram” ungkap Bupati Acep.
Tradisi ritual ruwatan desa ini, dimeriahkan pagelaran seni tradisional wayang golek.
Selain sebagai media tontonan dan hiburan, wayang golek juga bisa dijadikan sebagai media yang tuntunan bagi warga dalam kehidupan bermasyarakat.
Sementara itu, Desa Kawungsari merupakan Desa yang terdampak relokasi pembangunan Waduk Kuningan beberapa tahun lalu.
Terkait keberadaan Bendungan, pihak pemerintah mengapresiasi dan memberi penghargaan yang tinggi.
Sebab, seluruh masyarakat desa dengan suka rela mau di pindahkan ke tempat yang baru demi kemashlahatan masyarakat luas.