Saat mendirikan Subbanul Wathon inilah KH. Abdul Chalim bersama dengan KH. Abdul Wahab Hasbullah membentuk Komite Hijaz di akhir Januari 1926.
BACA JUGA: 11 Ucapan Hari Pahlawan 10 November 2023 Cocok Dijadikan Caption Media Sosial
Pada akhirnya komite yang bertujuan untuk mengorganisasikan ulama-ulama di Jawa dan Madura demi mencapai kemerdekaan Indonesia itu, mendorong tercapainya kesepakatan di antara para ulama untuk mendirikan Nahdlatul Ulama (NU).
NU waktu itu dengan dengan KH. Hasyim Asyari sebagai Rais Aam pertama dan KH. Abdul Wahab Hasbullah sebagai Katib awal.
KH. Abdul Chalim sendiri merupakan Katib Tsani (Sekretaris kedua) pada kepengurusan PBNU periode pertama.
Pernah dikenal sebagai Muharrikul Afkar yang artinya penggerak dan pembangkit semangat perjuangan, mantan anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) itu wafat di Leuwimunding pada tanggal 12 Juni 1972.
Nama beliau kini menjadi nama perguruan tinggi di Mojokerto, yaitu “Institut Pesantren KH. Abdul Chalim Mojokerto”.
Instutut tersebut kini sedang dalam persiapan menjadi Universitas Pesantren KH. Abdul Chalim Mojokerto. (ape)***