KORANMANDALA.COM – Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Ciloto Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Garut akan mendirikan Laboratorium Lapangan Epidemiologi di Kabupaten Garut.
Sebagai tanda keseriusan, Pemerintah Kabupaten Garut dan BBPK Ciloto Kementerian Kesehatan RI telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) bersamaan dengan Lokakarya Pemetaan Risiko dan Potensi Wilayah dengan pendekatan One Health.
Kepala Dinas Kesehatan Garut, dr. Leli Yuliani, menyampaikan bahwa Garut dipilih sebagai lokasi laboratorium lapangan karena dukungan lintas sektor dan partisipasi masyarakat, serta akan menjadi pusat pelatihan untuk penanganan wabah zoonosis di Indonesia.
Nantinya, kota Garut akan menjadi salah satu laboratorium lapangan terkait penanganan wabah yang disebabkan oleh zoonosis.
“Di Indonesia ini Laboratorium lapangan zoonosis baru ada dua. Satu di Kulonprogo Jogyakarta Jateng dan satu lagi di Garut yang akan dibangun dalam waktu tidak lama lagi” ungkap dr. Leli pada Kamis 23 November 2023.
Lokasi pembangunan Laboratorium lapangan zoonosis itu berada di kelurahan Margawati kecamatan Garut kota.
“Oleh karena itu Garut dijadikan salah satu Laboratorium lapangan untuk pelatihan terkait dengan respon cepat penanganan wabah yang disebabkan zoonosis” tutur Kadiskes.
Sementara itu Kepala BBPK Ciloto, Sjamsul Ariffin, menegaskan dipilihnya Garut karena karakteristiknya yang berpotensi mengalami KLB terkait zoonosis.
Seperti diketahui, jumlah populasi ternak khususnya peternakan rakyat yang ada di Kabupaten Garut, cukup strategis. -*** (stc)