KORANMANDALA.COM – Pihak keluarga korban meninggal dunia dalam insiden meledaknya tabung gas Compressed Natural Gas (CNG) yang terjadi di Jalan Raya Sukabumi-Bogor Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat meminta kepada kepolisian segera mengusut tuntas kejadian tersebut.
Heni Handayani (57) salah satu dari dua korban meninggal dunia yang merupakan warga Kampung Bojonggenteng, Desa Berkah, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi sudah dimakamkan di kampung halamannya, pada Selasa (28/11/2023) pagi.
Putra dari Heni, Muhamad Noval Isnaeni (28) mengatakan, saat kejadian ibunya yang meninggal itu tengah duduk di kursi depan penumpang di dalam mobil minibus warna hitam yang dikemudikan olehnya.
“Kejadiannya tepat pada saat sedang macet panjang setiap hari seperti biasa ibu posisi di depan di kursi penumpang, istri saya di kursi tengah,” ujarnya.
Menurut dia, ledakan itu sangat keras sekali sehingga pendengarannya pun pada saat itu terganggu, bahkan ada guncangan akibat benturan benda yang menghantam mobilnya itu.
“Tiba-tiba saya mendengar ledakan keras setelah saya menarik tuas rem tangan karena macet, langsung telinga berdengung dulu, saya lihat semua kabur dan saya lihat ada gas yang bocor sehingga saya teringat untuk langsung menyelamatkan dulu istri dan ibu saya,” tuturnya.
Meninggalnya ibunya itu, akibat hantaman dari sebuah besi penahan tabung gas CNG melalu atap kendaraan dan tembus mengenai dada ibunya itu.
“Kemungkinan ada yang jatuh karena pecah bagian depan, bagian penumpang kaca di depannya, itu ada bagian dari sini (dada) kiri tembus ke belakang, dan tangan kiri patah,” jelasnya.
Saat ini pihak keluarga berharap kepada kepolisian untuk bisa mengusut tuntas, karena diduga adanya kelalalian atas kejadian tersebut.- *** riz