KORANMANDALA.COM – Universitas Negeri Singaperbangsa Karawang (Unsika) membuka jaringan kerjasama dengan kampus terkemuka di Spanyol dan Portugal dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.
Rektor Unsika Prof Ade Maman Suherman mengatakan pihaknya telah membuka jaringan kerjasama dengan kampus-kampus terkemuka di Spanyol dan Portugal.
“Saat ini kami bersama dengan pimpinan beberapa kampus yang tergabung dalam Asosiasi Pimpinan Perguruan Tinggi (APPTHI) telah melakukan kerjasama dengan kampus terkemuka di Spanyol dan Portugal,” kata Ade saat diwawancarai pada Kamis 7 Desember 2023.
Dikatakannya, kampus-kampus yang tergabung dalam APPTHI yaitu Unsika, Universitas Borobodur, Warmadewa dan Universitas Esa Unggul.
“Para pimpinan kampus APPTHI melaksanakan kunjungan kerja ke negara Portugal dan Spanyol pada tanggal 30 Novemeber hingga tanggal 4 Desember dengan mengunjungi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Portugal serta Universitas di Spanyol yaitu Universitat Autonoma de Barcelona (UAB),” ucapnya.
Dijelaskannya, dengan diorganisasikan oleh PASQAPRO, peserta kali ini berjumlah 19 delegasi yang seluruhnya terdiri dari rektor, wakil rektor, serta kepala program studi.
Adapun tujuan utama ke KBRI merupakan rangkaian pengembangan kerjasama strategis perguruan tinggi untuk menjadikan KBRI sebagai partner strategis dalam rangka memberikan informasi kepada perguruan-perguruan tinggi di Indonesia.
“KBRI dapat juga berperan sebagai mitra yang akan memfasilitasi kegiatan-kegiatan pengabdian masyarakat (PKM) bagi dosen-dosen yang ingin bertemu dengan masyarakat Indonesia diaspora,” terangnya.
Dalam pertemuan di KBRI, ia melanjutkan bahwa saat ini Unsika memiliki keinginan untuk memperkuat basis kerjasama internasional dalam rangka meningkatkan baik kualitas maupun status akreditasi kampus yang baru 9 tahun belakangan berubah menjadi perguruan tinggi negeri di wilayah Karawang.
“Kunjungan ke Portugal dan Spanyol untuk menjalin kerjasama dengan universitas yang memiliki reputasi kampus rangking dunia di wilayah Portugal maupun Spanyol sebagai benchmarking, terutama dalam tata kelola pembelajaran dan riset,” jelasnya.